PEKANBARU - Calon tunggal Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Riau, Agung Nugroho, menjalani fit and proper test yang dilakukan tim 3, yakni Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, Sekjend Demokrat, Teuku Riefki Harsya, dan Kepala BPOKK Demokrat, Herman Khaeron.

Fit and proper test yang dilaksanakan pada Selasa malam (14/12/2021) ini merupakan tes untuk Agung Nugroho sebelum resmi ditetapkan sebagai Ketua DPD Demokrat Riau masa bakti 2021-2026.

Dalam fit and proper test yang digelar secara virtual itu, menghadirkan Agung Nugroho yang sebelumnya merupakan calon tunggal ketua DPD Demokrat Riau hasil Musda V Demokrat Riau. Saat itu, Agung diberi kesempatan untuk memaparkan sejumlah visi misi bila dirinya ditetapkan sebagai ketua DPD.

Setelah kurang lebih 1 jam memaparkan sejumlah program, Ketum PD AHY kemudian memberikan tanggapan. Di awal AHY menyebut bahwa fit and proper test Demokrat Riau merupakan satu dari yang terbaik dari 20 lebih fit and proper test yang terlaksana di berbagai provinsi.

Pernyataan AHY itu sebagaimana diungkapkan Ketua DPC Demokrat Indragiri Hulu (Inhu), Arwan Citra Jaya yang hadir pada saat pelaksanaan fit and proper test.

Selain memuji paparan visi misi Agung Nugroho, sambung Arwan, AHY juga menyatakan 12 DPC yang telah memberikan hak suara kepada Agung tidak salah pilih.

"Tadi Pak Ketum sampaikan bahwa fit and proper test Demokrat Riau one of the best (salah satu yang terbaik) dari 20 lebih yang telah terlaksana. Beliau (AHY) juga sampaikan bahwa dirinya tidak sembarangan memberikan pujian. Benar dikatakan benar, salah akan dikatakan salah," ungkap Arwan bercerita.

Masih dikatakan Arwan, setelah pemaparan dan tanggapan mengenai visi misi Agung Nugroho, tim tiga kemudian melaksanakan sidang untuk memutuskan hasil dari fit and proper test. Setelah itulah, diumumkan bahwa DPP Demokrat menetapkan Agung sebagai ketua DPD Demokrat Riau periode 2021-2026.

"Setelah pemaparan dilakukan sidang oleh tim 3. Tim tiga itu ada Ketum AHY, Sekjen Teuku Riefki dan Kepala BPOKK Herman Khaeron. Dan kemudian keputusan dibacakan langsung oleh ketum melalui virtual karena Pak Ketum sampai saat ini masih di Chicago menemain Pak SBY," pungkasnya. ***