PEKANBARU - Anggota Fraksi PAN DPRD Riau, Mardianto Manan mengaku bukan hanya masyarakat saja yang bingung dengan sikap Gubernur Riau, namun dia sebagai legislatif yang merupakan mitra Gubernur dalam pemerintahan juga bingung.

"Banyak sekali, entah mana yang benar imbauan gubernur ini, 'hari ko boleh dan besok tak boleh, siap tu boleh lagi, pemimpin itu jangan plin-plan lah, bingung jadinya," kata Mardianto dengan logat khas Kuansing-nya, Senin (3/5/2021).

Legislator Dapil Inhu-Kuansing ini mengaku tidak tahu siapa pembisik Syamsuar saat ini, sehingga banyak kebijakannya yang membuat masyarakat kebingungan.

"Terkesan bingung dan tak berkepastian, persis seperti situasi pandemi ini," tambahnya.

Ditambahkan Mardianto, sebelumnya gubernur pernah menyampaikan pernyataan bahwa Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 akan menyiapkan rumah hantu sebagai tempat karantina bagi pemudik yang datang ke Riau.

''Negara sudah maju kok, kita mundur ke belakang, yakni dengan menggunakan istilah rumah hantu, istilah rumah hantu itu merupakan kebijakan menakut-nakuti dengan berlebihan," tuturnya

Mardianto tak memungkiri jika saat ini banyak masyarakat yang 'kesal' dengan pemerintah dalam penerapan aturan selama covid-19, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Banyak hal yang dianggap sebagai bentuk 'pilih kasih'.

"Ada yang diberi sanksi, ada yang tidak, padahal kasusnya sama. Kita lihat kasus Habib Rizieq saat menggelar pesta anaknya, kemudian dicari-cari kesalahannya. Tapi waktu Atta Halilintar yang pesta, justru para petinggi negeri hadir. Sangat terasa ketidakadilannya, tapi apa boleh buat,'' tutupnya. ***