PANGKALAN KERINCI – Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit turun drastis di tingkat petani. Kondisi ini sangat dikeluhkan oleh petani sawit di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Keluhan petani sawit tersebut ditindak lanjuti oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan.

"Sudah banyak keluhan yang masuk, baik dari petani sawit maupun agen," terang Ketua DPRD Pelalawan, Baharudin, SH di dampingi Wakil Ketua II, Faizal SE M.Si, usai rapat Bamus, Senin (9/5/2022).

Menindak lanjut keluhan para petani sawit, DPRD Pelalawan akan memanggil seluruh perusahaan sawit yang beroperasi di Kabupaten Pelalawan.

"Hari ini kita melakukan penjadwalan kegiatan DPRD, rapat Bamus. Jadi, besok kita akan menggelar rapat dengar pendapat dengan seluruh perusahaan sawit yang beroperasi di Pelalawan," terang Baharudin.

Tak hanya petani sawit, rapat Bamus yang dipimpin oleh Wakil Ketua II DPRD Pelalawan, Faizal juga akan mengundang asosiasi petani sawit, perusahaan, Dinas Perkebunan (Dusbun), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) serta Asisten I.

"Keluhan ini akan kita sampaikan kepada pak Gubri, ke DPR RI dan juga ke pak Presiden. Kemudian juga Kementrian Pertanian dan Kementrian Perdagangan," paparnya.

Lebih lanjut Baharudin mengungkapkan, setelah ada Surat Edaran dari Gubernur Riau belum lama ini, harga TBS di tingkat petani sawit sempat naik.

"Memang, beberapa hari sebelum lebaran kemarin sempat naik sedikit. Sekarang harga beli TBS di tingkat petani jatuh hingga Rp2.000 per kilogram. Padahal harga TBS yang ditetapkan diatas Rp3.000 lebih," tandasnya, kepada GoRiau.com.***