PEKANBARU – Ketua Komisi I DPRD Provinsi Riau, Eddy A Mohd Yatim mengaku terkejut mendapatkan informasi dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI bahwa dana hibah Millenium Challenge Compact (MCC) dari Pemerintah Amerika Serikat untuk pembangunan infrastruktur di Pekanbaru dibatalkan.

Dana hibah tersebut rencananya untuk membangun jalan lingkar di Pekanbaru sepanjang 12.95 km dan lebar 12 meter serta Jembatan Siak V dengan panjang 1.334 meter dan lebar 12 meter dibatalkan karena respon Pemprov Riau yang dinilai tidak serius.

Dikatakan politisi Partai Demokrat ini, Riau hingga saat ini masih membutuhkan dana segar untuk pembangunan infrastruktur. Sebab, dalam beberapa tahun terakhir, Riau selalu mengalami defisit anggaran, sehingga dana hibah tersebut mestinya bisa menjadi solusi untuk menggesa pembangunan.

Apalagi, informasinya, jalan lingkar itu bisa menjadi akses penghubung menuju tol Dumai-Pekanbaru di sebelah barat dan tol Rengat-Jambi di sebelah timur yang besaran anggarannya sulit ditanggulangi oleh APBD Riau.

"Kita sayangkan itu, mestinya ada infrastruktur jalan, kan infrastruktur menjadi salah satu prioritas dalam pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau di periode 2019-2024 ini," tegasnya dengan mimik kesal, Selasa (24/5/2022).

"Kemarin kita sibuk mau mencari pinjaman kepada pihak ketiga untuk membangun infrastruktur. Ini ada orang yang memberikan hibah untuk itu malah kita tidak respon. Bagaimana kita mau membangun daerah kalau seperti ini," ujarnya.

Untuk itu, guna memastikan informasi yang beredar, Komisi I akan memanggil Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Riau supaya jelas apa yang menjadi penyebab pembatalan ini.

"Apa yang salah? Apakah ketidaksiapan kita atau ada kendala lain. Kita mau tahu penyebabnya, supaya ke depan tak terjadi lagi. Sayang sekali uang sebanyak itu tidak bisa dipakai untuk membangun negeri ini," tutupnya.

Sementara itu, Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Riau Dr Syamsurizal, mengatakan masih ada peluang hibah MCC tersebut dikucurkan untuk pembangunan Provinsi Riau, yakni pembangunan jalan Pelalawan - Inhil.

"Pihak MCC punya alternatif lain yaitu pendanaan pembangunan jalan yang ada di Provinsi Riau. Mereka akan membuat jalur di kawasan Teluk Meranti, Sebakap, Bono, dan terus ke Guntung Kabupaten Inhil.

Program ini akan melibatkan dua kabupaten yakni Pelalawan dan Indragiri Hilir. MCC mempunyai perhatian pada pembangunan jalan-jalan tersebut. Sebagai ganti barangkali (gagalnya proyek Pekanbaru)" jelas Syamsurizal, Selasa (24/5/2022).

Saat ini, kata mantan Bupati Bengkalis dua periode tersebut, MCC sedang mengkaji pertumbuhan ekonomi rakyat di kawasan tersebut, dan pengembangan kawasan wisata Bono, untuk mempermudah jalur barang dan jasa dia kabupaten itu.

"Mereka sudah menghubungi pihak-pihak seperti Pemerintah Kabupaten Inhil dan Pelalawan. Saya baru dapat informasi ini siang tadi dari Bappenas RI," tukasnya.

Lebih jauh, Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu berharap keran investasi untuk Pelalawan dan Inhil tersebut bisa terwujud, meskipun harus melewati kajian yang cukup panjang lagi.

"Kita berharap semua pihak bisa membantu dan mendukung hal ini," pungkasnya. ***