TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Setelah pidato pengantar penyampaian nota keuangan dan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda), tentang perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah di bacakan oleh Bupati Indragiri Hilir, Riau, HM Wardan, setiap fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kemudian menanggapi pidato itu.

Dalam rapat paripurna ke II masa persidangan 4, tahun sidang 2015 yang digelar Rabu (16/9/2015) di gedung DPRD Inhil, masing-masing Juru Bicara (Jubir) dari 7 fraksi menyampaikan pandangan umum terhadap pidato pengantar Bupati.

Rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua II, Maryanto itu, dihadiri oleh Ketua DPRD Inhil, Dani M Nursalam, Wakil-wakil ketua dan anggota DPRD lainnya, serta mewakili Bupati Inhil, hadir Plt Sekdakab, Fauzar.

Pandangan Umum pertama, dibacakan oleh Jubir fraksi Nasdem Plus yang dibacakan oleh Musmuliadi, kemudian dilanjutkan oleh Jubir dari fraksi Gerakan Bintang Amanat Keadilan (GBAK), Asnawi.Kemudian, Jubir fraksi Demokrat, M Sabit saat membacakan tanggapan fraksinya, menanyakan tentang sejauh mana efektifitas pemungutan pajak hotel, restoran, reklame dan penerangan jalan.

Dimana menurut fraksi Demokrat, target penerimaan masih sangat rendah bila dibandingkan dengan pertumbuhan bisnis di bidang reklame, hotel, restoran dan pemkaian listrik.

Sementara fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), seperti yang dibacakan Jubirnya yaitu Malian Gazali menilai penetapan target pendapatan lebih rendah dari APBD murni.

Kemudian, Jubir fraksi PDIP, Surya Lesmana, menyoroti terkait kegiatan yang menjadi harapan belum juga terlaksana sampai saat ini.

Jubir fraksi Golongan Karya, Edi Hariyanto Sindrang meminta agar setiap Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk mendukung semua program Bupati.

Terakhir, fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), seperti yang dibacakan Jubirnya, Fadli H Sofyan menyebutkan, bahwasanya, seharusnya potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Inhil masih dapat dimaksimalkan.

''Seharusnya menjadi perhatian serius oleh Pemerintah Kabupaten, karena sesungguhnya potensi PAD jauh lebih besar dari target yang ditetapkan,'' tukas Fadli.(ayu)