PEKANBARU, GORIAU.COM - Rencana Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk melakukan tukar guling aset Sekolah Dasar Negeri (SDN) 19 di Jalan Teratai Kecamatan Senapelan sebagai pasar tradisional dianggap sangat aneh. Pasalnya, Pasar Senapelan yang sejak awal didirikan sebagai pasar tradisional, malah beralihfungsi menjadi pasar modern dan hotel.

Keinginan Pemko tersebut mendapat penentangan berbagai pihak, termasuk Ketua Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru H. Roni Amriel SH. Ia mengaku apa yang menjadi wacana Pemko itu, sudah mendapatkan penolakan dari masyarakat, terutama pihak Komite Sekolah. Sebelumnya Pemko telah melakukan sosialisasi terkait rencana tersebut."Saya merasa aneh dengan rencana itu. Di mana saat ini kita sendiri di Pekanbaru masih kekurangan sekolah, justru SD tersebut akan dijadikan pasar. Apakah Pemko sudah mengkajinya?," kata Roni Amriel kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Minggu (21/6/2015).Roni dengan tegas tidak menyetuju rencana tersebut. Pemko menurutnya, perlu mempertimbangkan kembali rencana tersebut, jangan sampai gegabah mengambil langkah yang salah. Apalagi, sepengetahuan dirinya tanah dari bangunan sekolah yang menghadap ke Jalan Teratai tersebut merupakan wakaf dari warga setempat."Apa tidak ada cara lain membangun pasar, sebab ini menurut saya sudah tidak tepat dan sangat merugikan. Pemko harus hati-hati mengambil langkah tersebut. Sekolah juga aset penting bagi masyarakat dan Pemko," sambungnya.Disebutkan, bangunan sekolah ini memiliki sejarah panjang. Dia sendiri juga punya kenangan karena sempat menyelesaikan pendidikan di komplek sekolah tersebut. Sebagaimana diketahui, di lingkungan tersebut terdiri dari empat sekolah diantaranya SDN 019 dan SDN 159 yang kedua bangunan menghadap ke Jalan Teratai, sementara SDN 010 dan SDN 01 menghadap ke Jalan Ahmad Yani."Saya minta hentikan rencana tersebut, mengapa tidak Pasar Senapelan saja difungsikan dari peruntukan awal sebagai pasar tradisional. Sekarang malah pasar ini beralih menjadi hotel. Ini kami pertanyakan," tegasnya.Komisi IV yang membidangi infrastruktur, kata Roni, akan mempertanyakan rencana tersebut dalam waktu dekat dengan memanggil pihak terkait seperti Dinas Pendidikan dan Dinas Pasar untuk menjelaskan duduk perkara. (rul)