SIAK SRI INDRAPURA - Kualitas udara di Siak, Riau semakin tidak sehat. Untuk yang ketiga kalinya Pemkab Siak bersama Forkompinda menggelar salat Istisqa atau meminta hujan. Dengan harapan usai melaksanakan salat, hujan turun dengan sangat lebat seperti salat yang pertama dan kedua.

Salat meminta hujan ini dipusatkan di depan Istana Siak Sri Indrapura, Selasa (17/9/2019) pagi. Selain orang dewasa, juga nampak anak-anak dari pesantren ikut melaksanakan salat Istisqa dengan harapan dapat menghirup udara segar kembali.

Menurut informasi yang dirangkum GoRiau.com, sejumlah kecamatan lainnya di Kabupaten Siak juga sudah berkali-kali melakukan salat Iqtisqa dan rata-rata diberikan rahmat oleh sang pencipta dengan hujan yang lebat.

Meski di wilayahnya tidak lagi banyak terjadi kebakaran lahan dan hutan, namun Pemimpin Negeri Siak ini tetap bersedih. Sebab bencana kabut asap ini tak dapat dielakkan. Kiriman asap yang dibawa angin dari daerah tetangga tidak dapat dihindari.

"Semoga doa kita kembali diijabah Allah SWT. Hujan diturunkan dengan sangat lebat untuk beberapa hari kedepan. Tidak hanya di Siak namun juga di daerah yang masih terjadi kebakaran hutan dan lahan," kata Bupati Siak, Alfedri kepada GoRiau.com.

Kata Alfedri, hujan itu Allah yang menurunkan. Maka ia mengajak seluruh masyarakat Siak berserah diri kepada Allah dan memohon doa agar Allah dapat menurunkan hujan di Bumi Riau ini.

"Banyak orang sakit, dan anak terpaksa diliburkan sekolah, dampaknya juga akan berpengaruh pada ekonomi. Seperti menggangu penerbangan dan lainnya. Upaya sudah banyak kita lakukan termasuk di Mandi Angin dan Sri Mersing yang sangat banyak titik api," kata Alfedri yang juga mengakui hatinya sedih melihat kondisi udara saat ini.***