DURI - Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bengkalis Cabang Duri, tiap bulannya mengalami pengurangan. Hal itu diakibatkan jumlah air baku yang diolah dan didistribusikan berkurang. Dimana air baku yang diolah dan disebarkan, menjadi sekitar 60 liter per detik. Agar pelayanan air bersih tetap berjalan, PDAM Cabang Duri memberlakukan jadwal bergilir, yang dibagi menjadi 2 wilayah, yaitu daerah Sebanga dan Kota.

Sesuai dengan informasi yang dirangkum GoRiau.com dari PDAM Cabang Duri, pada bulan September jumlah pelanggan sejumlah 8.125. Sementara dibulan Oktober pelanggan mengalami penurunan, menjadi 8.055. Penurunan pelanggan, adanya pemutusan langganan atas permintaan sendiri dan karena pelanggan yang tidak mau membayar tagihan air.

"Pemutusan langganan atas permintaan sendiri, disebabkan pelanggan beralih menggunakan sumur bor, dari air PDAM. Ada ditemukan pelanggan yang tidak melapor, saat pelanggan sudah memiliki sumur bor. Setelah didatangi oleh tim, baru mereka (pelanggan, red) melaporkan," ujar Kepala PDAM Kabupaten Bengkalis Cabang Duri, Irdan kepada GoRiau.com, Senin (16/11/2015).

Tunggakan akibat tidak mampunya pelanggan membayar (tunggakan, red), lanjutnya, dikenakan sanksi pemutusan. Namun, setelah pelanggan membayar tunggakan dan administrasi lainnya, status pelanggan pdam diaktifkan kembali.

"Sebelum dilakukan pemutusan, kita (PDAM Cabang Duri, red) memberikan surat pemberitahuan kepada pelanggan, untuk membayar tunggakan. Setelah dilakukan peninjauan kembali, sebelum diputus, kita tanyakan lagi. Karena kita mencari jalan keluar dari pokok permasalahan. Setidaknya pelanggan datang ke Kantor PDAM, untuk mencari jalan keluarnya," jelasnya.

Bagi pelanggan yang tidak ada respon, dikatakannya, tim PDAM, langsung ke rumah-rumah pelanggan, menanyakan alasan tidak ada tindak lanjut. Timbul respon, ada yang mau membayar dan ada yang meminta putus.

"Dengan kondisi kurangnya air baku, kita terus melakukan upaya memberikan pelayanan yang maksimal. Dengan kondisi air baku 60 liter per detik, dengan penjadwalan bergilir 2 hari hidup, 1 hari mati untuk wilayah Kota. Untuk wilayah Sebanga tetap dengan jawdal 6 hari hidup, 2 hari hidup," pungkasnya lagi.

Pelayanan PDAM tanpa jadwal bergilir, dijelaskannya, dengan kondisi air baku 110-120 liter per detik dengan jumlah pelanggan yang ada saat ini. "Pelayanan kita ditentukan dengan kondisi air baku, diluar kebocoran pipa. Kita disini terus berupaya memberikan pelayanan maksimal, meskipun kondisi air baku tak bersahabat," tutupnya menjelaskan.***