SIAK SRI INDRAPURA, GORIAU.COM - Bupati Siak H Syamsuar memaparkan potensi-potensi yang ada di wilayah Kabupaten Siak kepada rombongan Safari Ramadan Pemprov Riau saat menggelar safari Ramadan di Masjid Al Mukaromah, Kampung Rawang Kao Barat, Kecamatan Lubuk Dalam, Jumat (10/7/2015) malam.

Menurut Syamsuar, Siak daerah pertumbuhan penduduknya cukup tinggi, serta tingkat migrasi tertinggi di Provinsi Riau. Wilayah Kabupaten Siak ini memiliki perkebunan sawit yang cukup luas sekitar 287 ribu hektar, yang dikelola oleh perusahaan swasta dan BUMN serta masyarakat tempatan.

Di empat kecamatan sudah waktunya untuk melaksanakan peremajaan sawit (replanting) sekitar 15 ribu hektar, antara lain Kecamatan Lubuk Dalam, Kerinci Kanan, Koto Gasib dan Dayun. 

 "Saat ini kita bekerjasama dengan PTPN V serta pihak perbankan telah melakukan penanaman sebanyak 1.200 batang sawit, khususnya di Kecamatan Koto Gasib yang dimulai tahun 2015. Selanjutnya akan dilakutan secara berurutan ke kecamatan lainnya. Masyarakat Siak berharap ada bantuan dan perhatian dari Pemprv Riau," kata Syamsuar. 

Rombongan Safari Ramadan Pemprov Riau dipimping oleh Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman yang diwakili Asisten II Setdaprov Riau, didampingi  Bupati Siak  H Syamsuar, Danrem 031 Wirabima Brigjend TNI Nurendi Msi (Han), Dandim 0303 Bengkalis Letkol Arh Wachyu Dwi Haryanto, Anggota DPRD Siak Dapil II Tarmijan, Camat Lubuk Dalam Aditya Citra Smara, sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Riau dan Kabupaten Siak, penghulu serta masyarakat Rawang Kao Barat dan sekitarnya.

 Keempat kecamatan itu, lanjut Syamsuar, telah ditetapkan Menteri Pertanian dan  Plt Gubri sebagai sentra peternakan sapi yang berintegrasi dengan sawit. Bahkan tahun ini, kelompok peternak sapi terbaik untuk tingkat Provinsi Riau berasal dari Kecamatan Lubuk Dalam. 

 "Atas prestasi tersebut salah seorang petaninya telah dikirim ke Australia untuk belajar beternak sapi yang dibiayai oleh Pemerintah Pusat. Kemudian petani tersebut dapat mengembangkan perternakan sapi di daerah-daerah," katanya. 

 Dengan demikian, Bupati Siak berharap bantuan sapi dari Pemprov Riau agar terus dilanjutkan, karena Siak sudah siap untuk mengembangkan dan memajukan usaha peternakan sapi untuk masyarakat. 

 Selanjutnya, bupati juga menyampaikan permohonan berupa bantuan pembangunan Rumah Layak Huni (RLH) dari Pemprov Riau. Pemkab Siak juga membangun RLH, namun begitu banyaknya warga yang belum memiliki rumah yang layak huni. Sesuai dengan komitmen bersama, rumah yang dibangun saat ini adalah permanen.

 "Tahun lalu kami mendapat bantuan pembangunan puskesmas dari Pemprov Riau di tiga kecamatan antara lain Kecamatan Lubuk Dalam, Kandis dan Sabak Auh. Hingga hari ini pekerjaan pembangunan puskesmas tersebut belum selesai. Tentunya masyarakat menanyakan hal tersebut kepada kami. Selaku kepala daerah, kami berharap agar pembangunan puskesmas tersebut dapat dilanjutkan kembali," harapnya. 

 Diterangkannya, Puskesmas Lubuk Dalam ini telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan Pemprov Riau sebagai puskesmas yang melayani anak-anak secara khusus, terutama melayani anak-anak gizi buruk, dan selanjutnya diharapkan pukesmas bisa menjadi Rumah Sakit Pratama.

 Kemudian, Bupati Siak juga berharap agar ruas-ruas jalan provinsi yang berada di wilayah Kabupaten Siak dapat terus ditingkatkan, apalagi ada ruas jalan yang dipakai untuk rute Tour de Siak pada tahun ini. 

 "Kalau kita dari sini menuju Bengkalis nanti akan melewati Jembatan Belading yang ada di Kecamatan Sabak Auh. Jembatan tersebut sudah cukup lama yang dibangun oleh pihak swasta, tentu kondisinya sudah memprihatinkan. Memang sudah ada pekerjaan dari Pemprov sebelumnya, namun sampai sekarang belum berlanjut. Tentunya kita harapkan perhatian dari Pemprov Riau untuk melanjutkan pembangunan jembatan tersebut," harapnya lagi. 

 Danrem 031/Wirabima, Brigjend TNI Nurendi Msi (Han) gembira sekali hadir di tengah- tengah masyarakat Kampung Rawang Kao Barat. Sebelum dirinya masuk ke Riau dari Jakarta, ia sudah diwanti-wanti bahwa di Riau itu musuhnya asap. 

 "Untuk itu, saya mengajak masyarakat Kabupaten Siak khususnya Kecamatan Lubuk Dalam agar tidak membakar lahan yang mengakibatkan hutanpun ikut terbakar.  Musibah asap yang terjadi setiap tahun ini, hendaknya menjadi perhatian serius masyarakat untuk tidak membakar lahan saat membuat kebun," ujar Danrem.

 Danrem mengapresiasi kinerja Bupati Siak beserta jajarannya terus berupaya dan semangat untuk mengejar titik panas (hot spot), ada sekitar 140 titik panas hasil pantauan dari satelit. Namun dari 140 tersebut belum tentu semuanya menjadi titik api, dan kalau sudah ketemu titik apinya langsung dipadamkan.

 "Kalau lahan dan hutan sudah terbakar sangat sulit untuk dipadamkan. Oleh karena itu, lebih baik kita upayakan pencegahan, melalui sosialiasi kepada masyarakat secara terus menerus," ujarnya. 

 Terkait replanting atau peremajaan sawit, Danrem mengajak masyarakat sewaktu menanam sawit baru bisa dilakukan tumpang sari, artinya diselingi tanaman yang bisa menguntungkan bagi petani.

 Sementara Asisten II Setdaprov Riau, H Masperi menyampaikan permohonan maaf karena  Plt Gubri tidak dapat hadir di tengah-tengah masyarakat Siak, karena mengikuti rapat koordinasi dengan Menteri Koordinasi Perekonomian di Jakarta. Plt membahas Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Riau. Sebab RTRW yang menjadi hambatan bagi pelaksanaan pembangunan di Provinsi Riau. 

 Kabupaten Siak adalah salah satu daerah yang strategis, karena berada dalam wilayah kawasan pengembangan Pekan Sikawan. Kemudian akan dilalui jalan tol, trase pertama berada di dalam Kabupaten Siak sepanjang 30 Km. 

 "Namun hari ini, kami dihadapkan persoalan pembebasan lahan yang berada di area perkebunan milik swasta. 7,1 Km yang sudah dibebaskan dan telah diukur kemudian masuk ketahap 19 Km yang berada di wilayah Sinar Mas Grup," terangnya. 

 Dipilihnya Masjid Al Mukaromah ini karena telah memiliki persyaratan yang cukup untuk menerima bantuan dari Pemprov Riau. Saat ini dalam penyaluran bantuan sosial kepada rumah ibadah harus jelas peruntukannya. Pihaknya juga menyaksikan sendiri, bahwa masjid Al Mukaromah ini memang layak untuk dibantu. 

 Namun demikian, bantuan tersebut belum bisa diberikan saat ini, karena pihaknya sedang menyusun Peraturan Gubernurnya. Dimana lokasinya dan siapa yang menerima, sehingga jelas peruntukannya dan ketika nanti di audit oleh aparat terkait tidak ditemukannya indikasi negatif.

 "Sesuai hasil kesepakatan seluruh  masjid yang akan dibantu, akan dilaksanakan sekitar Oktober mendatang setelah disahkannya APBD Perubahab Provinsi Riau," tutup Masperi.(nal/rls)