JAKARTA - Dana bantuan operasional sekolah (BOS) akan langsung disalurkan ke sekolah-sekolah melalui 3 tahap.

Dikutip dari Tirto.id, Menteri Keuangan Sri Mulyani meyakini perubahan sistim penyaluran ini bakal membuat pemanfaatan dana BOS lebih efektif.

''Untuk 2020 penyaluran bos diubah jadi 30, 40, dan 30 persen. Sebelumnya 20, 40, 20, 20 persen,'' kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Senin (10/2/2020).

Sri Mulyani menjelaskan, penyaluran dengan sisitim baru ini bisa mendukung program ''Merdeka Belajar'' Menteri Pendidikan Kebudayaan Nadiem Makarim.

''Dengan 3 kali transfer lebih sederhana,'' ucap Sri Mulyani.

Selebihnya, Sri Mulyani menyebutkan tidak ada perubahan baik itu pada penyaluran dana BOS secara kinerja maupun afirmasi. Nantinya dari 3 tahap penyaluran itu bakal dilakukan pada Januari, April, dan tiap September.

Pada 2020 ini, Sri Mulyani mencatat anggaran BOS naik menjadi Rp54,32 triliun setara 6,35 persen dari tahun sebelumnya.

Kenaikan ini terjadi saat jumlah siswa mengalami penurunan. Misalnya SD dan Madrasah jumlah di 2020 menjadi 25.187.993 siswa dari 2019 di angka 25.566.067 siswa. Lalu SMP di angka 9.966.011 siswa dari sebelumnya 10.454.733 siswa. Untuk SMA jumlahnya hanya 4.931.042 siswa dari sebelumnya 5.041.622 siswa.

Sri Mulyani menjelaskan kenaikan ini lebih disebabkan karena penambahan biaya per siswa. Untuk SD misalnya naik dari Rp800 ribu ke Rp900 ribu per siswa. SMP naik dari Rp1 juta ke Rp1,1 juta per siswa. SMA dan SMK naik dari Rp1,4 juta ke Rp1,5 dan Rp1,6 juta per siswa. Pendidikan khusus saat ini dinyatakan tetap di Rp2 juta per siswa.***