PEKANBARU - Anggota Komisi I DPRD Kota Pekanbaru, Krismat Hutagalung mengingatkan Walikota Pekanbaru, Firdaus untuk bisa bekerja dengan baik di tahun-tahun terakhir masa jabatannya ini dan meninggalkan legacy (warisan) untuk pemerintahan selanjutnya.

Menurut Politisi Hanura ini, permasalahan paling krusial yang nampak didepan mata saat ini adalah masalah penumpukan sampah, akibat kelalaian dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) dan juga LPSE.

Kemudian, Krismat juga menyampaikan permasalahan banjir yang sungguh klasik, namun sampai hari ini masih terus menghantui masyarakat Kota Pekanbaru, dia meminta penjelasan dari Pemko terkait upaya Pemko dalam menangani banjir.

"Sudah sampai mana langkah Pemko dalam mengurai masalah ini? Apakah (penataan) drainase sudah selesai? Atau malah belum terlaksana. Masalah banjir ini sudah klasik, bukan setahun dua tahun ini," ujarnya, Selasa (2/2/2021).

Selanjutnya, masalah yang baru heboh akhir-akhir ini adalah tunggakan listrik yang belum dibayarkan oleh Pemko ke PLN, sehingga PLN mengambil langkah tegas untuk memutus aliran listrik Penerangan Jalan Umum (PJU).

Atas tiga permasalahan itu, Krismat menghadapkan supaya Firdaus dan juga Wakilnya Ayat Cahyadi bisa menyelesaikan tugasnya dengan 'happy ending', dan tidak dalam posisi 'crash landing'.

"Artinya, di akhir masa jabatan nanti harus dalam posisi 'smooth'. Kita masih menunggu kebijakan yang pro rakyat, terutama soal sampah. Apakah ada kebijakan praktis seperti mengganti Kadis, atau kebijakan yang sifatnya normatif," tuturnya.

"Handover kepemimpinan mereka harus meninggalkan kesan yang baik, jangan sampai 10 tahun menjabat malah tidak happy ending," pungkasnya.***