TEMBILAHAN-Kartu Indonesia Pintar (KIP) merupakan kartu yang ditujukan bagi keluarga miskin dan rentan miskin yang ingin menyekolahkan anaknya yang berusia 7-18 tahun secara gratis.

Mereka yang mendapat KIP ini akan diberikan dana tunai dari pemerintah secara reguler yang tersimpan dalam fungsi kartu KIP untuk bersekolah secara gratis tanpa biaya.

Meski diperuntukkan bagi keluarga miskin, nyatanya di Inhil, Riau penerima KIP masih ada yang berasal dari keluarga mampu.

Seperti yang diutarakan salah seorang wali murid yang tidak ingin disebutkan namanya, dimana ia merasa penyebaran KIP di Inhil tidak tepat sasaran.

"Bukannya KIP itu untuk orang miskin ya, tapi kenapa ada anak pejabat eselon yang dapat," ceritanya kepada GoRiau.com

Menanggapi berita itu, Kepala Dinas Pendidikan Inhil, Rudyansah pun membenarkan terkait tidak tepat sasarannya pembagian KIP.

"Kalau soal tidak tepat sasaran memang kita akui, karena ada keluhan dari sekolah yang menyayangkan penerimanya ada dari golongan mampu, cuman kalau anak pejabat eselon yang menerima, rasanya tidak mungkin," ujar Rudyansah.

Meskipun mengetahui penyebarannya tidak tepat sasaran, namun dikatakannya, Dinas Pendidikan tidak dapat berbuat banyak, karena untuk penerima KIP bukan Dinas Pendidikan yang menentukan.

"Siapa yang menerima bukan kami yang menentukan," pungkasnya.(ayu)