PEKANBARU - Ketua Umum Asosiasi Petani Sawit Masa Depanku (Samade), Tolen Kateren, secara resmi melantik Ketua DPW Samade Riau, Karmila Sari, untuk masa periode 2021-2026, Kamis (25/11/2021).

Dalam struktur kepengurusannya, Karmila Sari akan dibantu Sekretaris, Syahroni Tua, dan Syamsurizal. Ketiganya merupakan Anggota DPRD Riau periode 2019-2024.

Usai dilantik, Karmila, mengatakan pihaknya akan memaksimalkan perannya yang saat ini sebagai Anggota DPRD Riau dalam melanjutkan aspirasi para petani sawit yang ada di Riau.

GoRiau
Selama ini, kata Karmila, dirinya cukup banyak menjalin koordinasi dengan pemerintah di tingkat kabupaten kota, provinsi hingga pusat dalam meningkatkan perekonomian para petani.

"Kita akan mulai dengan menertibkan kelompok-kelompok tani yang ada, karena kan syaratnya itu minimal 20 petani. Jadi, kita daftarkan mereka secara resmi supaya program-program pemerintah bisa dirasakan petani," ujar Karmila.

Sebelum pelantikan ini, lanjut Karmila, pihaknya sudah mengundang perwakilan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan mengsinkronkan dengan Dinas Perkebunan Provinsi Riau.

"Jadi, program-program seperti replanting sawit, pembangunan sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit bisa kita diskusikan kedepannya," tuturnya.

Samade, jelasnya, tidak hanya terfokus kepada para petani saja, namun didalamnya juga ada pedagang pupuk, pedagang racun, dan yang berkaitan dengan perkebunan kelapa sawit. Diantara sesama anggota nantinya akan dilakukan kerjasama, sehingga bisa saling mendukung.

"Nanti kita juga akan memakai sistem pembayaran QRIS, ada persenan untuk dijadikan kas. Kas inilah yang nanti dibuatkan program-program pelatihan untuk meningkatkan ekonomi," ujarnya.

GoRiau
Dalam waktu dekat, Samade akan memberdayakan kalangan ibu-ibu untuk membuat produk-produk turunan dari sawit, yakni dari lidi sawit. Yang mana lidi sawit ini akan menjadi produk seperti tas, kotak tisu hingga tikar.

"Selama ini kan lidi itu terbuang begitu saja, jadi kita mau itu dimanfaatkan. Bisa jadi tas, jadi kotak tisu, tikar dan segala macamnya. Kerajinan begini kita fokuskan ke ibu-ibu, jadi yang kerja itu hanya laki-laki, perempuan pun bisa bekerja," tutupnya.

Sebelumnya, Samade Riau sudah memberikan pelatihan membatik dari sawit kepada para petani yang didominasi ibu-ibu. Hasil karya membatik ini dipamerkan dalam kegiatan seminar dan workshop Samade Riau. ***