PEKANBARU - Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Riau, Fadrizal Labay akan melakukan perjalanan dinas ke Afrika. Ini tentu saja menimbulkan tanda tanya besar, mengapa Kadishut Riau pergi disaat bencana kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) kembali menggempur satuan tugas (Satgas) 'pemburu api' di Riau.

Rencana keberangkatan Fadrizal Labay ke Afrika ini pun tercetus oleh Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman sendiri. Ia mengaku telah membekali Kadishut Riau dengan izinnya.

"Pak Kadishut ke Afrika untuk membahas masalah gambut dan berkaitan dengan karlahut," singkat politisi Partai Golkar ini kepada GoRiau.com, Jumat (19/8/2016) siang, di Gedung Daerah Provinsi Riau.

Ia pun memastikan, bahwa kepergian Fadrizal Labay tidak akan menghambat proses penanggulangan karlahut. "Kan tidak semuanya yang berangkat. Satgas juga masih terus bekerja, jadi tidak masalah," bantahnya.

Sebelumnya, Andi Rachman mengutarakan bahwa ia melarang SKPD serapan rendah untuk keluar kota melakukan perjalanan dinas. Ini ia terapkan dengan tujuan supaya pimpinan SKPD fokus mengoptimalkan serapan APBD di lingkupnya.

"Bagi yang serapan rendah saya larang melakukan perjalanan dinas. Bagi yang tidak serapan rendah, boleh saja. Contohnya pak Kehutanan yang mau ke Afrika. Boleh," ungkap Gubernur Riau yang kerap disapa Andi Rachman ini saat berpidato dihadapan pengurus IWAPI Riau, Jumat (19/8/2016) di Gedung Daerah Provinsi Riau.

Setelah ditelusuri, Dinas Kehutanan yang dipimpin oleh Fadrizal Labay ini dibekali pagu anggaran sebesar Rp48.421.639.633 atau Rp48,42 miliar. Serapan anggarannya pun tidak terlalu baik, namun masuk dalam kategori lumayan pada zona kuning dengan realisasi fisik 32,47 persen. Sementara, realisasi keuangan Rp11.743.929.717 atau 24,25 persen. ***