PEKANBARU - Hotel kelas melati yang ada di Kota Pekanbaru dicurigai menjadi sarang praktek prostitusi, salah satu cara para Pekerja Seks Komersial (PSK) yang kini kerab disapa cewek BO ini menggaet pelanggan menggunakan aplikasi kencan melalui smartphone.

Pemerintah harus cekatan untuk segera memblokir aplikasi kencan yang mengundang kegiatan prostitusi, pihak hotel juga harus turut berperan mengantisipasi agar hotelnya tidak dijadikan sarang prostitusi.

"Saya lihat modus operandi ini mereka menyewa hotel di satu tempat, disitu mereka menghidupkan aplikasinya dan kamarnya mereka siapkan, dan tamu tinggal datang," kata Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri, Sabtu (27/11/2021).

Politisi Demokrat ini menegaskan pihak hotel harus cermat dan juga selektif dalam menerima tamu, selain itu jika pengelola hotel terlibat atau dengan sengaja melakukan pembiaran terjadinya praktek prostitusi, pihak berwajib harus menjatuhkan sanksi kepada pengelola hotel.

"Saya bukan menyalahkan pihak hotel, tapi tolong fungsi mereka sebagai pengusaha mengantisipasi prostitusi ini. Kalau orangnya itu-itu saja, tamunya itu-itu saja, itu harus dikendalikan. Kalau tidak dikendalikan, saya rasa anda ikut melakukan pembiaran," jelasnya.

Karena aplikasi ini bisa digunakan oleh siapa saja dan tidak memandang usia, Wendi berharap pihak sekolah juga melakukan edukasi agar praktek prostitusi di Kota Pekanbaru tidak semakin membesar.

"Pihak-pihak sekolah jika bisa merazia handphone siswa-siswi. Apakah ada yang menggunakan aplikasi yang mengarah kesana (prostitusi). Jadi itu harus kita awasi dan dikendalikan juga," tutupnya.

Selain itu dia juga menegaskan pihak berwajib seperti kepolisian dan juga Satpol-PP Kota Pekanbaru untuk lebih rajin melakukan razia ke hotel-hotel kelas melati agar mempersempit praktik prostitusi di Pekanbaru. ***