PEKANBARU - Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Riau, Ade Aus Hartanto meminta kejujuran dari Mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kampar, Suharmi yang mengaku dipecat oleh partai tanpa pemberitahuan sebelumnya.

"Ini harus diluruskan dulu, kita tidak memecat, jangan bicara ad/art, kalau tak pernah baca ad/art. Suharmi itu tidak dipecat, tapi masa kepengurusan dia sudah habis," ungkap Ade, Jumat (16/4/2021).

Selain Suharmi, sambung Ade, juga ada Ketua DPC lainnya yang masa kepengurusannya sudah habis. Karena masa kepengurusan sudah habis, maka terjadi kekosongan di kursi Ketua DPC, dan hang namanya kekosongan tentu harus diisi.

"Muscab kan sudah direncanakan sebelumnya, tapi kan batal, kursi kepemimpin jadi kosong, kekosongan itu kan harus diisi. Makanya kita pilih Catur Sugeng, Catur dipilih karena dia sudah masuk pengurus DPW," tuturnya.

Satu hal yang harus dipahami Suharmi adalah bahwa kontrak di partai itu memiliki masa waktu, tidak ada kontrak seumur hidup. Dan penunjukan Catur ini juga sudah pernah dikomunikasikan dengan Suharmi sebelumnya.

"Ini kan bulan puasa, kita jujur saja, kita sudah sempat buka komunikasi. Kalau soal dia mendorong Muktamar Luar Biasa (MLB), itu hak dia, tapi terkait tudingan dia di media kami akan panggil untuk minta klarifikasi langsung," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Suharmi mengaku kecewa, karena pecat sebagai Ketua PKB Kampar tanpa diberitahu DPP maupun DPW. "Saya tidak tahu kalau dipecat. Tahunya ya dari media sosial saja," katanya saat dikonfirmasi GoRiau.com, Kamis (15/4/2021) melalui pesan Whatsapp.

Begitu menerima informasi di media Sosial, Dia pun mengaku langsung menghubungi Ketua DPW PKB Riau, Abdul Wahid. "Saat saya tanya, dia (Wahid) bilang sudah kebijakan dari DPP, " tandasnya.

"Jujur saya kecewa. Tidak hanya saya, tapi banyak rekan-rekan kader di Riau yang bernasib sama dan siap mendukung pelaksanaan MLB PKB demi menyelamatkan PKB," urainya.

Menurut Suharmi, saat ini pihaknya di Riau juga masih dalam tahap Konsolidasi bahkan dengan DPC lain di Riau selain Kampar. "Ini sudah ada tahap konsolidasi dengan DPC lain, dan kami menginginkan MLB PKB ini digelar," ujarnya.

Sama alasannya dengan kader lain yang menginginkan MLB PKB , yakni Muhaimin Iskandar dianggap banyak melanggar Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai.

"Sepertinya sudah banyak hal yang dilanggar nya, terutama AD/ART partai yang dibuatnya seperti memimpin perusahaan besar," ujar Suharmi Hasan. ***