PEKANBARU - Kenaikan harga tiket penerbangan domestik yang terlampau mahal dinilai merugikan dunia usaha dan masyarakat pengguna jasa penerbangan, khususnya di Provinsi Riau.

Salahsatu bentuk protes terhadap mahalnya harga tiket penerbangan ini disuarakan oleh Direktur Utama PT Muhibbah Mulia Wisata, Ibnu Mas'ud.

Di mana, Ibnu pun telah membuat pengumuman bahwa di kantornya, Muhibbah Tour and Travel tidak menjual tiket penerbangan dalam negeri untuk tiga hari ke depan. Bunyinya, "Maaf, 3 hari ini kami tidak menjual tiket penerbangn domestik."

Selain protes soal harga tiket mahal,‎ Ibnu juga menyoroti perihal penghapusan bagasi gratis di Lion Grup.

"‎Penerbangan domestik mahal, ditambah ada biaya bagasi yang hampir sama besarnya dengan harga tiket. Ini sangat merugikan dunia usaha dan masyarakat pengguna jasa penerbangan. Pariwisata pun hancur karena banyak masyarakat menunda perjalanan‎," kata Ibnu kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Selasa (15/1/2019).

Pendapat yang tidak jauh berbeda juga dikemukakan oleh Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Riau, Dede Firmansyah. Ia mengatakan, bahwa tingginya harga tiket sangat berpotensi menurunkan daya beli pada maskapai, sebab konsumen memilih untuk menunda bahkan tidak berangkat untuk sementara waktu.

"Kalau harga tiket terus melambung akan berpengaruh terhadap target kunjungan wisatawan domestik.‎ Siapa yang mau berangkat kalau tiketnya mahal," kata Dede. ***