BAGANSIAPIAPI - Jika melintas di Jalisum (Jalan Lintas Sumatera) tepatnya di Kepenghuluan Bangko Bakti, Kecamatan Bangko Pusako Rohil, Riau haruslah berhati-hati. Pasalnya jika kurang waspada dan berhati-hati, dapat membuat kenderaan tergelincir dan terjatuh.

Hal ini disebabkan oleh tumpahan tanah uruk atau tanah timbunan pengeboran Migas PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang menempel di aspal sehingga menyebabkan berlumpur dan licin. Setidaknya, sudah terjadi kecelàkaan tunggal beberapa sepeda motor saat melintas di jalan tersebut.

"Jalan ini berlumpur sejak beberapa hari lalu karena tanah yang terbawa roda kendaraan keluar masuk lokasi driling penggalian tanah uruk. Ini sudah lama terjadi, tidak hujan, jalan disiram, akibatnya lumpur diatas jalan aspal jadi licin, sudah ada warga yang jatuh sehingga mengalami luka-luka," sebut Syafirzal, warga setempat, Sabtu (9/3/2024) hari ini.

Warga setempat sempat protes, Sabtu (9/3/2024) dengan menunggu perwakilan PT PHR memperhatikan aspirasi warga setempat untuk mengatasi persoalan lumpur tanah urukan yang menyebabkan jalan berlumpur di daerah mereka.

Pantauan di lokasi, terlihat warga yang protes meminta agar truk pembawa lumpur tidak keluar masuk jalan beraspal untuk sementara waktu.

Warga setempat menunggu datangnya utusan perwakilan dari subkontraktor PT Asrindo Citrasni Satria sebagai rekanan untuk datang melihat kondisi Gang Janda, Dusun Balam Barat Kepenghuluan Bangko Bakti Kecamatan Bangko Pusako yang mengeluhkan jalan mereka berlumpur tersebut.

Selama aksi terjadi terlihat, anggota Polsek Bangko Pusako dan Koramil 05/Rimba Melintang berjaga-jaga di lokasi objek vital devisa negara itu.

Diketahui, mitra PHR di wilayah tersebut adalah PT Hutama Karya Infrastruktur bergerak dalam penggalian tanah uruk dan pengangkutan tanah uruk untuk kepentingan driling.

Sedangkan Subkontraktor bidang driling dikerjakan beberapa perusahaan diantaranya PT Erlangga, PT Pertamina Driling Service Indonesia dan PT Asrindo Citrasni Satria dan belum diperoleh pernyataan resmi dari pihak subkontraktor untuk mencari solusi terhadap apa yang dikeluhkan warga setempat. ***