TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Mastur (90) adalah seorang petani di Parit Ara, Desa Gemilang, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Saat ini ia hanya hidup dengan istri dan anaknya yang menderita keterbelakangan mentel, mereka bertingga tinggal disebuah gubuk yang tidak layak ini.

Namun siapa sangka, pria yang menjadi tulang punggung keluarga ini dulunya adalah salah satu pejuang di Inhil, namun disisa umur rentanya ia tetap harus bekerja tanpa adanya perhatian dari pemerintah sama sekali.

Mastur dulunya adalah pejuang yang berasal dari parit 11, Teluk Pinang dan ikut berjuang ke Tembilahan di bawah pimpinan Guru Hasan yang tergabung dalam kelompok juang keihong.

''Saya kasihan liatnya, sudah 69 tahun Indonesia merdeka namun tidak pernah Pak Mastur diperhatikan pemerintah, padahal dia adalah salah satu veteran di Inhil, namun tidak bisa merasakan hari kemerdekaan seperti veteran lainnya'' jelas Azmi salah satu tetangga Mastur kepada GoRiau.com, Kamis (20/8/2014).

Apalagi dikatakan Azmi, saat ini Mastur tengah menderita katarak sehingga sangat sulit bagi Mastur untuk bekerja sehari-hari.

''Istrinya juga sudah tua, kemarin baru operasi katarak ditambah lagi anaknya menderita keterbelakangan mental, jadi hanya Pak Mastur yang bisa bekerja, itupun merawak kebun kelapa milik dia yang cuma 3 baris saja,'' lanjut Azmi.

''Semoga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dapat memberikan bantuan kepada Pak Mastur dengan memberikan dia fasilitas seperti veteran-veteran lainnya, karena dia adalah pahlawan yang turut memperjuangkan Negeri Seribu Parit ini,'' harap dia.(ayu)