LONDON - Implan kontrasepsi (KB) yang dipasang di lengan ternyata bisa berpinda ke paru-paru. Itulah yang terjadi pada Rebecca Hardy, seorang ibu asal Nottinghamshire, Inggris.

Implan KB berukuran sekecil batang korek api itu telah terpasang di lengan kiri Rebecca selama tiga tahun. Namun, ketika diperiksa, implan di lengan kiri itu hilang. Dokter dan petugas medis lain di rumah sakit menemukan implan itu telah bergeser ke bagian paru-paru wanita tersebut.

Implan itu ditemukan di salah satu arteri pulmonal, yang merupakan pembuluh darah penting untuk membawa darah dari jantung ke paru-paru. Rebecca mengatakan dokter telah memperingatkan tentang potensi bahaya melepas implan tersebut.

Dokter khawatir implan tersebut dapat merobek arteri jika dicabut. Karena itu, dokter masih memutuskan untuk membiarkan implan tersebut di tempatnya.

"Saya diberi pilihan untuk mencoba dan berusaha menghilangkannya tetapi diberi tahu bahwa itu adalah prosedur yang sangat berbahaya. Tidak ada kemungkinan 100 persen bahwa hal itu akan berjalan dengan baik, atau bahkan ada kemungkinan untuk menghilangkannya. Ditambah lagi, hal itu bisa memperburuk keadaan saya dan merobek pembuluh darah saya," kata Rebecca, seperti dikutip dari Republika.co.id yang melansir Daily Mail, Ahad (14/4/2024).

Rebecca tidak merasakan gejala atau masalah kesehatan selama bertahun-tahun, karena itu ia menyetujui implan itu belum perlu dicabut.

Rebecca enggan mengambil risiko apa pun karena ini adalah prosedur yang besar. Terlebih ia memiliki anak-anak yang membutuhkannya.

"Aku punya dua anak yang perlu dipikirkan," kata dia.

Rebecca bukan satu-satunya perempuan yang mengalami migrasi implan kontrasepsi. Pada 2019 lalu, seorang wanita berusia 31 tahun di Portugal, perlu melepas implan dari paru-parunya.

Dokter awalnya tidak dapat menemukan implan KB di lengan atas perempuan tersebut. Hasil pemindaian menunjukkan alat kontrasepsi itu pindah ke bagian dada.

Dalam laporan medis, dokter memperkirakan alat tersebut mungkin telah berpindah dari lengan untuk melepaskan hormon, dan masuk ke dalam pembuluh darah arteri. Sebelum pandemi Covid-19, pejabat kesehatan Inggris sudah mewanti-wanti terkait semakin banyaknya kejadian Nexplanon, implan KB seperti milik Rebecca, yang berakhir di arteri.

Membagikan kisahnya di TikTok, Rebecca mengaku tidak pernah bisa merasakan alat itu di lengan kirinya sejak dipasang 2018. Ibu yang memiliki dua anak itu menelepon klinik keesokan harinya setelah pemasangan implan.

Rebecca malah diminta menunggu dan menelepon kembali di kemudian hari jika masih merasakan keluhan yang sama. Dia pun mengunjungi klinik pada akhir bulan untuk pemeriksaan, namun masih diminta agar tidak khawatir karena itu 'hanya implan dalam'.

Meski demikian, Rebecca terus-menerus mengaku cemas selama bertahun-tahun. Nexplanon adalah kontrasepsi implan yang membantu mencegah kehamilan dengan melepaskan progestogen secara bertahap ke dalam tubuh.

Progestogen menghentikan ovarium melepaskan sel telur setiap bulan dan implan 99 persen efektif menghentikan kehamilan, menurut penelitian. Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), perangkat berbahan plastik itu memiliki panjang sekitar empat sentimeter dan dimasukkan di bawah kulit lengan serta dapat bertahan hingga tiga tahun.

Rebecca mengatakan dia mengingat dengan jelas rasa takut dan kekhawatirannya sejak Maret 2021.

"Saya mulai menangis karena khawatir. Saya tidak hanya panik, tapi kemudian saya harus menunggu berminggu-minggu untuk mendapatkan CT scan dan rontgen, dan bahkan lebih lama lagi untuk mendapatkan hasilnya. Saya baru tahu setahun kemudian implan saya ada di mana," kata dia.

Rebecca melakukan rontgen dada pada 7 Juli, namun tidak langsung mendapatkan hasil pemeriksaan sampai janji tatap muka pada Februari 2022. Dokter memberitahunya bahwa implan telah mencapai arteri pulmonalis dan memperingatkan potensi bahaya jika itu dicabut.

Rebecca juga diberi tahu bahwa dia masih bisa hamil sekitar delapan tahun lagi. Dalam surat keterangan dari dokter dijelaskan kemungkinan besar saat pemasangan implan atau setelahnya, alat itu telah melewati pembuluh darah melalui sisi kanan jantung dan masuk ke dalam arteri.

Dokter menyebutnya sebagai 'komplikasi pemasangan implan yang sangat jarang namun diketahui'. Dokter sekaligus menyesalkan kondisi tersebut.

Video yang diunggah Rebecca telah ditonton lebih dari 1,2 juta kali di TikTok. Dalam klip tersebut, dia melampirkan tiga foto, di antaranya, surat dari klinik berisi informasi kapan implannya akan dicabut.

Rebecca menulis keterangan di atas foto bahwa ia memasang implan pada 2018 dan dijadwalkan dicabut pada 2021, tetapi dokter tidak dapat menemukannya. Di foto kedua, Rebecca menunjukkan serangkaian surat tentang CT scan dan rontgen-nya.

Terungkap bahwa dokter menemukan implan di arteri. Rebecca juga mengunggah gambar rontgen yang menunjukkan implan terpasang di dadanya.

Dalam foto itu tertulis keterangan "setelah hampir tujuh tahun, benda itu masih ada di sana karena terlalu berbahaya untuk dihilangkan". Rebecca merasa kecewa dengan situasi dan dampak jangka panjang kondisinya.

Rebecca mengaku sangat tertekan selama bertahun-tahun. Hardy merasa hancur secara emosional karena butuh waktu lama untuk bisa hamil lagi, namun mencoba terus berpikir positif.

Juru bicara Nottingham University Hospitals NHS menyatakan telah menawarkan janji temu kepada Revecca untuk memberikan saran perawatan berkelanjutan sesuai kebutuhan. Migrasi implan merupakan komplikasi yang jarang terjadi (1 dari 1,3 juta).

Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (NHRA) Inggris mengeluarkan peringatan keselamatan tentang risiko ini pada 2016. Meskipun sangat jarang implan hilang, beberapa kasus telah mencatat bahwa itu dapat mencapai paru-paru, seperti dalam kasus Rebecca.

Kasus 'migrasi implan intravaskular' pertama kali dilaporkan pada tahun 2014. Terdapat 11 kasus lebih lanjut yang dilaporkan, menurut laporan tahun 2021 yang diterbitkan oleh British Institute of Radiology.

Laporan tersebut menyatakan pemasangan yang dalam, di dekat ruang sendi bergerak. Pasien dengan indeks massa tubuh (BMI) rendah merupakan kelompok paling berisiko mengalami 'migrasi' ini.

Manufaktur memperbarui anjuran pemasangan implan pada tahun 2020. Ini mengeksplorasi anatomi lengan untuk mengidentifikasi lokasi penyisipan dengan jumlah struktur pembuluh darah paling sedikit untuk mengurangi risiko migrasi.***