PELALAWAN - Sebagai calon gubernur Riau yang pernah menjadi buruh kasar di Sawalunto, Sumatera Barat, tentu Syamsuar tidak juga akan mengabaikan kesejahteraan kaum buruh yang ada di Riau ini.

Apalagi Cagub Riau nomor urut 1 yang berpasangan dengan Edy Natar Nasution ini juga memiliki komitmen peduli dengan tenaga kerja lokal. Wajar jika ada pengurus serikat pekerja ataupun serikat buruh yang datang kepadanya untuk menyampaikan aspirasi buruh.

Budi Hartono, Ketua Serikat Buruh Marhaen Kabupaten Pelalawan menyampaikan saat ini buruh masih mengeluhkan rendahnya kenaikan upah minimum sektoral provinsi (UMSP) Riau dan tidak seimbang dengan apa yang sudah dikerjakan oleh buruh di lapangan.

Seperti halnya di sektor perkebunan atau pertanian. Kenaikan UMSP itu dari tahun ketahun sangat kecil dan tidak sebanding dengan beratnya pekerjaan buruh dan kebutuhan hidup para buruh ini.

"Jika dihitung-hitung, produktivitas buruh itu perharinya mencapai 1 ton dan menghasilkan uang Rp 1,5 juta, jika dikalikan dalam sebulan sudah berapa itu, sementara upahnya kecil. Jadi kepada Pak Syamsuar jika menjadi Gubernur Riau, ini tolong ditinjau lagi," kata Hartono kepada Syamsuar dalam pertemuan singkat di RM Kota Buana, Pelalawan, Jumat (9/3/2018) malam.

Hartono yang mewakili 23 perusahaan perkebunan di Kabupaten Pelalawan ini juga menyampaikan hal lainnya seperti lambatnya pengesahan UMSP di tingkat Provinsi yakni oleh Gubernur Riau selama ini.

"Kalau bisa diawal tahun itu sudah ditetapkan, tidak harus menunggu bulan April atau Juni. Meskipun nantinya akan dirapel, tetapi Buruh itu inginnya sejak awal tahun itu sudah ada peningkatan upah. Kami akan membawa profil pak Syamsuar ke Perkebunan untuk membawa perubahan pada nasib Buruh ini," kata Hartono.

Hal yang senada juga disampaikan oleh perwakilan Forum Komunikasi Buruh se Kabupaten Siak yang juga datang ke Pelalawan untuk mengadu kepada Syamsuar, Calon Gubernur Riau ini.

Tidak sedikit buruh yang mengaku kecewa dengan pemimpin Riau terdahulu. Di Kabupaten Siak ada sekitar 8 ribuan buruh akan satu suara untuk memberikan dukungan kepada Syamsuar untuk perubahan Riau ini lebih baik.

Sementara itu, Syamsuar dalam kesempatan yang sama menyambut baik ide-ide serta hal yang disampaikan perwakilan buruh se Riau kepadanya. Hal ini akan menjadi evaluasi pertamanya ketika dipercaya menjadi Gubernur Riau.

"Kewenangan pengawasan naker ini di Provinsi, tentunya akan kita evaluasi kembali jika nanti kita dipercaya masyarakat memimpin Riau. Apasaja yang menjadi keluhan buruh ini, mohon diberikan dalam catatan kepada kami, agar nanti kami mudah mengingat asprasi buruh ini," kata Syamsuar.

Syamsuar juga akan memantau pajak perusahaan industri maupun perkebunan di Riau yang selama ini mengaku merugi hingga membohongi pajak. "Aspirasi buruh ini akan menjadi prioritas kami juga nanti dengan pak Edy Nasution untuk menyelesaikannya," ucapnya lagi.

Syamsuar juga mengaku termotivasi untuk membawa perubahan pada tenaga kerja lokal Riau yang berprestasi. Dengan tujuan mereka tidak lagi bekerja untuk daerah lain melainkan untuk Riau.

"Apa yang dikatakan Hermawan Sulistyo saat Kandidat Bicara di MetroTV kemarin itu membuat saya termotivasi. Saya tidak ingin anak-anak Riau yang pintar ini malah melalang buana dan bekerja di daerah lain," sebut Syamsuar.

Kedepannya, kata Syamsuar, jika masyarakat Riau mengamanahkan padanya menjadi pemimpin Riau, akan ada balai latihan kerja (BLK) yang bisa memberikan setifikat kepada anak-anak Riau sesuai skilnya. "Jika nanti tidak ada BLK juga, kami akan gandeng kerjasama dengan BLK Kementrian Tenaga Kerja di pusat," imbuhnya lagi.***