DUMAI, GORIAU.COM - Menjelang Lebaran Polres Kota Dumai menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar  mewaspadai modus-modus kejahatan perbankan. Saat ini, Satreskrim Polres Dumai, melakukan koordinasi bersama pihak perbankan. 

Kapolres Dumai AKBP Yudi Kurniawan SIK, kepada Goriau.com menyebutkan tentang pengetahuan modus-modus kejahatan perbankan yang selama ini terjadi seperti modus cabut listrik ATM, memang merupakan termasuk modus baru. Namun tidak hanya modus itu, masih banyak modus-modus perbankan lainnya. 

“Selain modus cabut listrik mesin ATM, juga terdapat modus lainnya. seperti facebook, penipuan melalui telepon dan SMS, card trapping, dan bentuk kejahatan perbankan lainnya.” jelasnya. Bahkan menurut Kapolres, dalam kejahatan perbankan, seperti penipuan telepon. Pelakunya utamanya mengendalikan dari lokasi lain, sedangkan yang mengesekusi adalah anak-anaknya yang masih bebas.”Biasanya pelaku menelepon korbannya pada tengah malam, ketika korbannya dalam keadaan sadar dan tidak, karena dalam kondisi tertidur. Dalam kondisi seperti itu, pelaku biasanya mengatakan jika salah satu dari keluarga korban ditangkap polisi karena narkoba, dan meminta mentransfer sejumlah uang di rekening tertentu.” Ungkapnya. 

Menurut mantan Kapolres Rohul tersebut, karena dalam kondisi setengah sadar, akhirnya korban tanpa berpikir panjang melakukan transfer pada rekening yang ditunjuk oleh pelaku."Nah rekening yang ditunjuk oleh pelaku itu, adalah rekening fiktif, sehingga sulit menelusuri uang itu," katanya. 

Selain itu, juga terdapat modus melalui facebook, yang korbannya adalah wanita-wanita berusia 40 tahun ke atas. Biasanya wanita tersebut dalam kondisi kesepian dan kurang kasih sayang dari laki-laki. Pelaku dalam modus ini, biasanya menggunakan gambar profil pria menarik dan mapan. 

"Dengan bujuk rayu dan chating manis, tersangka meminta korbannya mentransfer sejumlah uang. Bahkan pernah nasabah BCA mengalami kerugian hingga Rp 1 miliar sebulan karena facebook," sebut Kapolres. 

Biasanya modus kejahatan perbankan, kata Kapolres, pelaku menggunakan rekening fiktif. Meski demikian, selalu ada jejak yang ditinggalkan oleh pelaku. Bahkan sejumlah bank bisa mengetahui siapa dan di mana pelakunya.(egy)