SELATPANJANG - Dua perempuan non muslim di Kepulauan Meranti, Noviana Boru Manalu (22) dan Eli Lina (25) bersyahadat, Jumat (7/12/2017) siang. Padahal, niat keduanya untuk memeluk agama Islam tak mendapat restu dari orang tua.

Noviana dan Eli bersyahadat dibimbing Ketua Yayasan Fitrah Madani Ahmad Fauzi. Setelah resmi memeluk agama Islam, Noviana berganti nama menjadi Siti Huzaimah, sedangkan Eli Lina menjadi Humairah.

Diakui Siti Huzaimah, keinginannya untuk masuk Islam disampaikan kepada orang tuanya. Niat tulus Siti ternyata tak mendapat izin dari orang tuanya. Namun, karena keinginan yang kuat ingin mempelajari Islam lebih jauh, Siti tetap pada pendirian.

"Saya sudah lama mempelajari Islam," kata Siti.

Pernyataan sama juga disampaikan Humairah. Kata Humairah, ibunya tidak memberi izin ketika tahu ia akan masuk Islam.

Tapi, niat Humairah semacam mendapat lampu hijau dari orang tua laki-lakinya. Humairah mengaku bapaknya tak melarang niat pindah agama itu.

"Ibu tak mengizinkan, tapi kata bapak terserah saja," kata Humairah.

Diakuinya lagi, ia sebenarnya sudah 4 tahun silam mengenal Islam. Terlebih ketika Ia bertemu dengan laki-laki pujaan yang beragama Islam. Calonnya itu sudah membimbing untuk memeluk Islam namun tidak pernah memaksa. Hal itu pula yang membuat Humairah memantapkan hati lalu bersyahadat.

"Saya akan menikah dengan dia. Tapi sebelum itu saya akan mempelajari Islam dengan sungguh-sungguh," kata Humairah lagi.

Sebelumnya, di hadapan puluhan Jamaah Masjid Agung, Ahmad Fauzi mengajak mendoakan dua saudara yang baru saja bersyahadat. Ahmad Fauzi sadar betul bahwa muallaf masih goyang keimanannya. Jika tidak dibimbing, dikhawatirkan tidak bisa istiqomah.

"Mereka sudah jadi bagian dari kita. Mereka sudah jadi saudara kita, mari bimbing dan bantu (mereka)," ajak Ahmad Fauzi.

Usai bersyahadat, keduanya mendapat bingkisan dari Yayasan Fitrah Madani dan sumbangan dari Jamaah Masjid Agung yang hadir saat itu. ***