DURI - Abi Bahrun, Ketua Komisi IV DPRD Bengkalis meminta dengan tegas kepada pihak sekolah khususnya guru untuk tidak membenani siswa dengan pembelian lembar kerja siswa (LKS) yang dijual dengan harga tinggi mencapai Rp45 ribu perbuku.

Hal itu dikatakannya kepada GoRiau.com mengingat banyaknya keluhan walimurid pada tahun pelajaran baru ini.

"Kita minta kepada pihak sekolah supaya tidak membebani siswa dengan kewajiban atau kebijakan yang dibuat sekolah seperti halnya pengadaan LKS ini. Hal itu jelas memberatkan walimurid saat ini, pasca banyaknya pengangguran saat ini di Duri dan sekitarnya," ujar Abi Bahrun, Jumat (19/8/2016).

Apalagi hal tersebut, lanjut Abi, ditambah dengan ancaman wajib membeli jika ingin mendapatkan nilai dan lain sebagainya. Sehingga mau tidak mau siswa terpaksa membelinya.

"Tidak hanya LKS saja yang saya maksud, bahkan ada juga laporan walimurid kepada saya bahwa anak mereka dipaksa les dengan guru di sekolah jika tidak, akan berpengaruh pada nilai anak mereka disekolah. Hal ini juga membenani orangtua, karena anaknya tidak 1 orang yang sekolah,"imbuhnya lagi.

"Kita secepatnya akan melakukan hearing ke Dinas Pendidikan dengan memanggil Kepala Sekolah serta beberapa masyarakat yang mengeluhkan hal tersebut," tambahnya.

Hearing nanti, masih dikatakan Abi, membahas tentang LKS, les, penggunaan dana BOS serta pakaian sekolah yang terlalu membebani siswa. Dan apabila keluhan masyarakat ini masih saja berlanjut, Dewan akan duduk bersama dengan Bupati untuk meluruskan hal ini. ***