PEKANBARU, GORIAU.COM - Ketua Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru H. Roni Amriel SH mengaku kaget dengan keputusan mendadak mundurnya Nasri ST MP dari Kepala Dinas Cipta Karya dan Pemukiman. Padahal jabatan tersebut sangat strategis karena ada sejumlah proyek besar yang tengah berjalan dalam rangka pembangunan Kota Pekanbaru kedepannya.

"Kami cukup kaget juga mendengar pengunduran diri pak Nasri. Sampai hari ini kami tidak tahu persis apa yg menyebabkan beliau mundur dari amanah yang tengah diemban," kata Roni Amriel kepada GoRiau.com, Rabu (2/9/2015).

Roni menyebutkan, selama ini dalam rapat dengan Komisi IV selaku mitra kerja, tidak ada keluhan yang disampaikan mantan Kabag Administrasi Pembangunan dan Data Elektronik itu menyatakan ingin mundur dari jabatan tersebut.

"Kami tentu sangat menyayangkan, inikan jabatan startegis dimana ada kegiatan pembangunan besar seperti pusat perkantoran multiyears dan kegiatan-kegiatan lainnya. Namun itu hak dia untuk mundur, kami juga tidak bisa menyalahkan, cuma menyayangkan saja," ujar Sekretaris Fraksi Golkar ini.

Roni mengaku juga tak mendengar kabar kalau mundurnya Nasri karena merasa dilangkahi oleh bawahan dalam kebijakan lelang proyek, sebagai mana isu yang berkembang. Ia menilai memang berat beban yang harus dipikul dalam melaksanakan tugas sebagai Kepala Dinas tersebut.

"Kalau mengenai dilangkahi bawahannya atau Kabid mau pun staf lainnya, saya tidak pernah dengar langsung. Tapi memang seharusnya semua perangkat yang ada di dinas ini solid," ingatnya.

Sebab, lanjut Roni, tantangan yang diberikan Walikota kepada Dinas Cipta Karya dan Permukiman untuk menyelesaikan tugas-tugas pembangunan, baik itu multiyears maupun lainnya cukup berat. "Para Kabid dan Sekretaris harus sejalan tidak bisa sendiri-sendiri. Apalagi kebijakan sudah jalan sementara mereka harus menyesuaikan diri dengan jabatan yang baru," sambungnya.

Dia meminta Walikota segera menunjuk Kadis baru dalam waktu dekat ini, mengingat target penyerapan anggaran dan pembahasaan APBD Perubahan 2015 maupun APBD 2016 sudah di depan mata. Sebaiknya tidak terlalu lama menunjuk pelaksana tugas terlalu lama, karena dikhawatirkan berdampak terhadap penyerapan anggaran dan pembahasan APBD nantinya.

"Walikota harus mengevaluasi kemampuan kepala bidang yang ada saat ini. Karena secara teknis para Kabid memiliki peranan penting untuk realisasi proyek. Kami belum lihat persentasi penyerapan sampai hari ini. Karena pada pembahasan APBD P 2015 bulan lalu, daya serap APBD 2015 masih berkisar 25-35 persen, baik itu multiyeras maupun program regular. Sekarang mungkin sudah lebih dari itu," pungkasnya.

Sebelumnya Nasri telah mengajukan pengunduran diri dari Kadis Cipta Karya dan Permukiman sejak Sabtu (29/8/2015) dengan alasan sakit. Walikota sendiri sudah menunjuk Kadis Bina Marga Zulkifli sebagai Plt Kadis Cipta Karya tersebut.(rul)