LIMAPULUH KOTA - Bencana alam tanah longsor kembali terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota. Hujan derasnya hujan yang mengguyur sepanjang Sabtu (30/6), mengakibatkan tebing perbukitan di kawasan hutan Kecamatan Kapur IX longsor. Persisnya terjadi di Jorong  Tanjuang Bungo, Nagari Koto Lamo.

Dua petani gambir yang sedang berada di ladang kawasan setempat, tertimbun oleh material longsor.

Kedua korban itu, yakni Frengki (14) dan Rendi Saputra (16) sama-sama warga Nagari Sialang Kecamatan Kapur IX.

“Mereka adalah warga Nagari Sialang tetapi lokasi kejadian di Nagari Koto Lamo. Mereka bekerja di ladang gambir di sana. Keduanya luka-luka setelah tertimbun oleh longsor,” ujar Zasmurdi Khatib Walinagari Sialang, Minggu (1/7) pagi seperti dilansir harianhaluan.com.

Diterangkan Zasmurdi, mereka berladang ke nagari tetangga tersebut berjumlah 4 orang. Pada sore harinya, Frengki dan Rendi pergi memancing ke Sungai Batang Lolo, sedangkan dua teman lainnya beristirahat di pondok setelah seharian bekerja.

“Ketika keduanya memancing, saat itu longsor datang dan menimbun mereka,” ucap Walinagari Sialang.

Ia mengatakan, Frengki bisa menyelamatkan diri meski mengalami luka ringan dan langsung berlari menuju pondok gambir untuk memberitahukan kepada rekannya atas peristiwa yang dialaminya. Sedangkan Rendi saat itu belum ditemukan.

Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Limapuluh Kota, Joni Amir mengatakan, tanah longsor tersebut terjadi sekitar pukul 17.00WIB. Kata Joni, korban yang awalnya sempat dinyatakan hilang, akhirnya ditemukan sekitar pukul 21.00 WIB dalam kondisi masih hidup.

“Korban longsor sudah ditemukan, sekarang tim bergerak ke lokasi untuk evakuasi korban,” terang Joni Amir.

Katanya lagi, lokasi longsor berada jauh di tengah hutan. Sekitar 4 jam perjalanan.

“Kendaraan roda empat tidak bisa masuk ke lokasi. Tetapi, BPBD sudah kerahkan beberapa unit motor trabas untuk menelusuri ke lokasi longsor," katanya. ***