PEKANBARU - Pada Maret 2019, Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,11 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 136,30.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Aden Gultom mengatakan, bahwa dari tiga kota IHK di Riau, semua kota mengalami inflasi, yakni Pekanbaru 0,09 persen, Dumai 0,07 persen, dan Tembilahan inflasi 0,38 persen.

Ia menjelaskan, bahwa inflasi Riau Maret 2019 terjadi karena adanya kenaikan harga pada enam kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,31 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa komunikasi sebesar 0,18 persen, kelompok sandang sebesar 0,13 persen.

"Komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau antara lain bawang merah, ketupat lontong sayur, angkutan udara, udang basah, bawang putih, mie kering instant, mobil, cabai merah, gula pasir, petai dan lain-lain," kata Aden di Pekanbaru, Senin (1/4/2019).

Kemudian, kelompok bahan makanan sebesar 0,07 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,02 persen.

Sedangkan, satu kelompok mengalami deflasi, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,08 persen.

"Kalau komoditas yang memberi andil deflasi antara lain beras, tarif listrik, ikan serai, telur ayam ras, tomat sayur, ikan gabus, daging ayam ras, dan lain-lain," tuturnya.

Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 16 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Meulaboh sebesar 0,39 persen, diikuti oleh Tembilahan 0,38 persen, serta Bungo dan Bandar Lampung masing-masing sebesar 0,35 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Dumai sebesar 0,07 persen. ***