TELUKKUANTAN - Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi (Himaprobio) Universitas Riau akan mengadakan Pekan Penghijauan XXX pada 27-29 April 2018 mendatang.

Pekan Penghiauan merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan oleh Civitas Akademi Pedidikan Biologi Universitas Riau dan bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat di sekitar dalam bentuk reboisasi.

Kegiatan yang bertujuan untuk mengembalikasi fungsi hutan ini ditaja langsung oleh Divisi Lingkungan Hidup Himaprobio diketuai oleh Fachrul Gunawan dan dipimpin oleh Bupati Mahasiswa, Ahmad Syahwanda. Tidak hanya Mahasiswa aktif saja yang ikut terlibat dalam acara ini, dosen-dosen serta alumni juga turut andil didalamnya.

Tahun lalu, Desa Koto Tuo Kecamatan XIII Koto Kampar dijadikan lokasi penenaman bibit buah dan sukses dilaksanakan. Untuk tahun ini Desa Teluk Meranti, Kecamatan Teluk Meranti dipilih sebagai lokasi penanaman Pekan Penghijauan XXX dengan tema "Kembalikan Fungsi Hutan Wujudkan Keasrian Lingkungan Melalui Gerakan Penghijauan".

"Selain sebagai bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat di sekitar, Pekan Penghijauan juga membantu melaksanakan program pemerintah sebagai upaya mengembalikan tatanan ekosistem hutan dalam bentuk reboisasi terutama di daerah Riau. Karena kita ketahui keadaan daerah Riau saat ini sangat memprihatinkan", ujar Fachrul Gunawan selaku ketua Pekan Pengihijauan XXX.

Selain melakukan penanaman 1.000 bibit pohon, acara yang diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut ini menyajikan serangkaian acara lain, seperti Sosialisasi kegiatan PKK, Workshop Pendidikan, PP Goes to School, serta pertandingan persahabatan dengan pemuda-pemuda desa sekitar.

Ahmad Syahwanda selaku Bupati Himaprobio mengatakan kegiatan Pekan Penghijauan telah diwariskan dan tetap diselenggarakan terhitung tahun 1988. “Saya berharap, di luar kegiatan Pekan Penghijauan ini mahasiswa yang merupakan agen perubahan dapat menjaga keasrian lingkungan,” ujarnya.

Menurut Elpon selaku mahasiswa aktif pendidikan Biologi UR, Riau adalah Provinsi yang memiliki lahan hutan yang luas namun minim akan gerakan reboisasi yang dilakukan masyarakat. "Semoga dengan Pekan Penghijauan ke-30 ini kita dapat menyelamatkan bumi dari pemanasan global," ujarnya.(rls)