SELATPANJANG - Seorang warga Desa Sungai Tohor, Kecamatan Tebingtinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau sempat dikabarkan menghilang setelah pergi dari rumah dan ditemukan mengapung tidak jauh dari pelabuhan. Perempuan bernama Nofirawati (31) itu diketahui mengalami gangguan jiwa.

"Benar temuan mayat tersebut ditemukan saat mengapung di perairan yang tidak jauh dari Pelabuhan Desa Sungai Tohor Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti," ujar Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat SIK MH, melalui Kapolsek Tebingtinggi, Iptu Aguslan SH, Sabtu (15/2/2020).

Kejadian tersebut disaksikan oleh Kurnia Ihsan (21) warga Jalan Tongkat Kasim RT001/RW001 Desa Sungai Tohor Barat, Budimas (24) yang merupakan adik korban, dan ibu korban bernama Raizah (64).

Kejadian berawal pada Jumat (14/2/2020) sekira pukul 20.00 Wib, ibu korban datang ke rumah Budimas untuk meminta tolong agar Budimas mencari korban yang mana korban pergi sekitar pukul 18.30 Wib, ke arah Desa Sungai Tohor Barat.

Pada saat mencari korban sekira pukul 20.15 Wib, Budimas bertanya kepada warga Desa Sungai Tohor Barat apakah ada melihat korban diseputaran Desa Sungai Tohor Barat, dimana pada saat itu ada beberapa warga yang ada melihat korban berjalan kaki mengarah kepelabuhan Desa Sungai Tohor Barat.

Selanjutnya cerita Aguslan, mengetahui hal tersebut Budimas kembali mencari Korban di seputaran pelabuhan bersama-sama dengan warga Sungai Tohor Barat dan Warga Desa Sungai Tohor yang datang ikut mencari namun korban belum ditemukan.

"Pada saat pukul 00.15 Wib (Sabtu 15 Februari), saksi Kurnia Ikhsan yang mana pada saat itu sedang memancing di pelabuhan Desa Sungai Tohor Barat tersebut melihat ada sesuatu yang mengambang hanyut terseret arus di depannya," katanya.

Melihat akan hal tersebut lanjut Aguslan, kemudian saksi Kurnia Ihsan segera menghidupkan lampu penerangan (senter) dan melihat ada mayat manusia yang hanyut mengapung dalam posisi telungkap.

"Saksi langsung berteriak ketika melihat mayat tersebut dan warga yang masih ada di seputaran pelabuhan langsung datang dan mengevaluasi korban dan membawa korban ke rumahnya," terangnya.

Pada saat membawa korban menggunakan mobil Ambulance dan memanggil dokter atau tenaga kesehatan untuk memastikan keadaan korban yaitu Syafri dan tenaga medis langsung ke rumah duka dan melakukan pengecekan serta menjelaskan kepada keluarga korban kalau korban meninggal tidak ditemukan tanda kekerasan.

"Pihak medis menjelaskan kepada keluarga korban kalau korban murni meninggal dunia karena tenggelam. Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi," pungkasnya.***