PEKANBARU – Pemerintah akan memperketat pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar. Ke depannya hanya kendaraan tertentu saja yang bisa menikmati BBM bersubsidi.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, jenis kendaraan yang 'haram' menggunakan Pertalite dan Solar yang memiliki spesifikasi, untuk motor dengan CC di atas 250, dan mobil dengan CC di atas 1.500.

"Yang boleh pakai BBM subsidi hanya mobil-mobil yang kelasnya CC tertentu, contoh 1.500 CC ke bawah, yang ke atasnya jangan (konsumsi BBM) subsidi karena itu pasti orang kaya," Jelas Bahlil di kantornya, Jumat (12/8/2022).

Menurutnya tidak adil jika orang kaya turut menikmati subsidi yang harusnya disalurkan kepada masyarakat kelas menengah ke bawah. Ia mencontohkan pemilik mobil Alphard yang memakai minyak subsidi melakukan tindakan tidak adil.

Meski konsumsi Pertalite dan Solar diperketat, Bahlil menegaskan jika pemerintah tetap memberikan subsidi. Prioritasnya adalah untuk masyarakat menengah ke bawah.

"Tetap subsidi ada tapi untuk rakyat menengah ke bawah. Motor di bawah 250 cc, angkutan umum untuk logistik kepentingan rakyat kita pakai subsidi. Tetapi yang lainnya itu mungkin tidak subsidi," tegas Bahlil.

Pada kesempatan itu, Bahlil mendukung penggunaan aplikasi MyPertamina dalam memonitor penggunaan BBM subsidi. Menurutnya, MyPertamina adalah instrumen digitalisasi untuk menyalurkan BBM subsidi secara tepat sasaran.

"Saya dukung dong (penggunaan MyPertamina), Subsidi itu untuk orang miskin, masa mau kita kasih ke orang kaya. Sekarang bagaimana kalau tidak ada MyPertamina mana kita tahu orang kaya orang miskin," pungkasnya. ***