TELUKKUANTAN - Mutasi lima pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kuantan Singingi (Kuansing), Riau diduga untuk mengakomodir balas dendam kontraktor yang 'sakit hati'. Sehingga, kepindahan tenaga teknis tersebut langsung menimbulkan polemik di tubuh pemerintahan Mursini - Halim.

Apalagi, Wakil Bupati Kuansing H. Halim kaget dengan keputusan Bupati Kuansing Drs. H. Mursini, MSi yang memindahkan pegawai di akhir tahun. Sebab, sangat banyak hal yang akan diselesaikan oleh pegawai-pegawai tersebut.

Halim pun melihat ada yang tak beres saat kebijakan itu dikeluarkan. Menurutnya, sebagai Wabup, dirinya tak pernah dilibatkan dan diberitahu tentang keputusan pemindahan pegawai.

Sementara itu, dari penelusuran GoRiau.com, lima pegawai yang dipindahkan tersebut sampai hari ini belum menerima SK-nya. Dari penuturan seorang pegawai, Azwan selaku Kepala PUPR, menahan SK tersebut dengan alasan tenaganya masih dibutuhkan.

Tidak hanya itu, Azwan pun merasa tersinggung dengan mutasi lima pegawainya. Pasalnya, dirinya tak pernah diberitahu oleh Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kuansing.

Belum sampai seminggu berita ini keluar, kembali beredar bahwa Bupati Kuansing kembali menarik lima pegawai yang dipindahkan tersebut.

"Tak tahu saya. Sampai saat ini belum ada berkasnya sampai sama saya," ujar Iwan Susandra saat ditanya GoRiau.com, Rabu (15/11/2017) sore di Telukkuantan.

Sebelumnya, Iwan mengaku bahwa dirinya tak tahu menahu tentang kepindahan lima tenaga teknis PUPR. Menurutnya, berkas tersebut dibawa oleh Sekretaris BKPP.

Senada dengan itu, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kuansing Muharlius yang juga dikonfirmasi pada Rabu (15/11/2017) memberikan jawaban yang sama.

Terkait dugaan adanya kepentingan kontraktor, Muharlius mengaku sama sekali tidak tahu akan hal itu.

"Mohon maaf, kalau untuk yang demikian saya tak tahu menahu. Saya tak pernah mengikuti perkembangan kontraktor ini. Kalau ada yang diparaf atau ditandatangani, ya saya lakukan. Itu saja," jawab Muharlius santai.***