PANGKALAN KERINCI, GORIAU.COM - Ibarat abrasi pantai yang terus mengikis daratan, begitu-lah nasib para petani perkebunan karet di Kabupaten Pelalawan, Riau. Minimnya perhatian pemerintah membuat kalangan ini semakin merasakan pahit-nya hidup.

Upaya menghasilkan getah karet yang berkualitas di musim kemarau malah membuat mereka harus menerima kenyataan berbalik. Parahnya, ktika hujan badai melanda, banyak pohon karet yang termakan usia justru rubuh, membuyarkan harapan bagi mata pencarian mereka.

Para petani di daerah ini hanya mampu berharap belas kasih dari pemerintah setempat. Upaya peremajaan, adalah jalan keluar yang baik untuk melepaskan belenggu kesengsaraan bagi kelompok ini.

Namun sayangnya, Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Pelalawan, sejauh ini masih enggan untuk merevitalisasi kebun masyarakat yang telah berusia senja itu.

"Meskinya jika mereka peduli dan ingin melihat petani karet itu sejahtera hidupnya, program peremajaan kebun-kebun seken itu salah satu solusi ampuhnya. Namun, entah mengapa, program itu tidak pernah singgah di negeri ini," kata Zaini, petani yang memiliki sebidang kebun karet tua asal Kecamatan Ukui, Rabu (9/10/2013).

Zaini adalah satu dari sekian banyak petani karet di Pelalawan yang masih menanti 'hujan berlian' dari pemerintah.

Menurut dia, masih banyak warga di Kabupaten Pelalawan ini saban hari, tepatnya di musim kemarau asik berjibaku dengan menderes kebun tua yang getahnya menetes sangat sedikit. Alangkah bijaksananya, jika program peremajaan kebun itu yang dibina dan diawasi oleh para tenaga ahli berkebun dari Dishutbun. Niscaya petani karet akan menjumpai gerbang kesejahteraan, hidup yang berkecukupan jika program revitaliasi direalisasikan.

"Bibit karetnya tidak bagus, kondisi diperperah dengan usia yang sudah lanjut, otomatis hasil panen petani sangat sedikit. Namun, kami akan sejahtera jika mulai penanaman dengan menggunakan bibit unggul yang lolos sensor dari Dishutbun, ditambah dengan pembekalan bertani karet yang baik, alamat hasil panen akan melimpah ruah. Sehingga berdampak dengan penghidupan kami yang semakin membaik, bahkan bisa menyekolahkan anak-anak hingga ke negeri China", ujarnya penuh harap.(ilm)