DURI - Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir tidak ada temuan warga di Kabupaten Bengkalis yang menderita filariasis atau penyakit kaki gajah yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan oleh nyamuk.

Seperti yang dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Bengkalis, Mohammad Sukri melalui Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan Lingkungan, Irawadi SKM MPH saat dikonfirmasi GoRiau.com, Kamis (14/9/2016) siang usai mengisi kegiatan sosialisasi POPM (Pemberian Obat Pencegahan Massal) Filariasis di gedung Batin Betuah Kantor Camat Mandau.

"Sekitar 5 atau 6 tahun yang lalu pernah ditemukan warga yang menderita filariasis. Ada satu di Desa Balai Makam, satu di Desa Wonosari, satu di Rupat dan satu di Pinggir. Tetapi sejak POMP ini dimulai 4 tahun silam, belum ada kita temukan lagi penderita filariasis," kata Irawadi.

Tidak hanya sampai disitu, Bengkalis juga berhasil mencapai target nasional diangka 91 persen, sukses mengajak masyarakat untuk meminum obat pencegah penyakit filariasis ini. "Keberhasilan ini tidak lepas dari peran kader masing-masing pos yang tersebar," ujarnya lagi.

Untuk mendapatkan sertifikat bebas penyakit kaki gajah atau filariasis dari WHO dan Kemenkes RI, Dinas Kesehatan Bengkalis juga melakukan survei evaluasi penularan filariasis yang rencananya akan dilaksanakan di Desa Terkul, dengan mengambil 600 sampel.

"Untuk itu, kami kembali menghimbau kepada masyarakat untuk dapat mendukung program pemerintah ini. Harapan kita, ditahun ke 5 ini, Bengkalis masih bebas dari penyakit yang ditularkan oleh nyamuk tersebut dan berhasil mendapat sertfikat dari WHO," tutupnya. ***