PEKANBARU, GORIAU.COM - Operasional Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru kembali dilanda kabut asap tebal. Sisa jarak pandang sempat hanya berkisar 300 meter hingga mengakibatkan sejumlah penerbangan terganggu. Termasuk dua pesawat milik Malaysia, Air Asia dan milik Singapura, Silk Air, terpaksa terbang balik ke negeranya.

Pihak pengelola bandara dari Angkasa Pura II, Senin (24/6/2013) menyatakan, kabut asap tebal yang melanda sebagian besar Riau telah mengacaukan delapan perebangan yang telah terjadwal, termasuk jadual kedatangan dan keberangkatan dua pesawat milik asing itu.

Pada situasi berkabut tipis pagi tadi, kata dia, sudah ada tiga keberangkatan secara normal, yakni pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 171 dan GA 173 tujuan Jakarta. Kemudian yang terakhir terbang, yakni pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT 393 juga tujuan Jakarta.

Melampaui pukul 07.00 WIB, demikian Airport Duty Manager Bandara SSK II Baiquni, jarak pandang kembali menurun jadi 1.000 meter dan pada jam 08.00 WIB bahkan berada di kisaran maksimum 300 hingga 700 meter.

Akibatnya, persis pukul 07.35 WIB, satu penerbangan pesawat Lion Air dari Jakarta dengan nomor penerbangan JT 388 tujuan Pekanbaru terpaksa dialihkan ke Bandara Medan.

Kemudian di waktu 08.10 WIB, pesawat Air Asia dari Bandung tujuan Pekanbaru dengan nomor penerbangan QZ 7585 juga dialihkan ke Bandara Kuala Lumpur, Malaysia. Sementara untuk pesawat Silk Air dari Singapura tujuan Pekanbaru, pada pukul 08.15 juga terpaksa kembali ke Bandara Singapura karena kondisi yang darurat.

Kemudian untuk lima jadual keberangkatan yang juga terganggu kabut asap sehingga harus 'delayed' yakni, Lion Air -- JT 388 Pekanbaru - Jakarta, Silk Air -- MI 252 rute Pekanbaru-Singapura, Air Asia -- QZ 7585 rute Pekanbaru-Bandung, Garuda -- GA 172 Pekanbaru-Jakakarta.(fzr)