TELUKKUANTAN - Kepala desa (kades) di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau diharapkan mampu mengelola keuangan desa dengan baik, sesuai regulasi dan tidak ada penyimpangan anggaran. Kemudian, para kades juga bisa merencanakan pembangunan desa agar tepat sasaran.

Hal ini disampaikan Ketua Forum Kades Kuansing, Solahudin pasca bimbingan teknis (bimtek) peningkatakan kapasitas aparatur pemerintah desa, Selasa (23/11/2021) siang di Telukkuantan. Bimtek yang berlangsung pada 17-20 November lalu dilaksanakan oleh Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

"Kami berharap, kades bisa mengelola keuangan desa secara baik, sesuai dengan regulasi yang ada, tidak ada yang keluar jalur dan tidak ada lagi yang bermasalah hukum," ujar Solahudin didampingi Bamba Harianto, Sekretaris Forum Kades Kuansing.

Bimtek ini tidak hanya diikuti oleh kepala desa, namun ada juga ketua BPD dan sekretaris desa. Totalnya, ada 150 orang peserta dari delapan kecamatan. Mereka mendapatkan materi terkait kebijakan prioritas penggunaan dana desa yang disampaikan BPK RI. Kemudian, juga perenvanaan pembangunan desa yang disampaikan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Kami pikir, para kades dan perangkat desa yang mengikuti bimtek ini sudah memahami bagaimana mengelola keungan desa secara baik dan benar. Apalagi, mereka juga sudah mendapat pemahaman hukum dari Kejari Kuansing dan Polres Kuansing saat bimtek. Sehingga, pembangunan desa bisa berjalan sebagaimana mestinya," ujar Solahudin.

Dikatakan Solahudin, bimtek peningkatakan kapasitas aparatur desa sangat penting. Tahun ini, baru kades di delapan kecamatan yang ikut. Ia berharap, tahun depan semua kades di Kuansing bisa ikut. Mengingat, regulasi pengelolaan dana desa yang kadang selalu berubah. "Upgrade ini sangat penting, agar kades dan perangkat selalu update terkait aturan main," katanya.

Senada dengan itu, Bamba Harianto berharap Pemkab Kuansing juga meningkatkan kapasitas tenaga pendamping desa. Sebab, peran pendamping desa sangat penting dalam pembangunan desa.

"Kita memang berharap, Pemkab Kuansing me-refresh pengetahuan pendamping desa. Bisa jadi, pengetahuan pendamping desa sudah terkalahkan. Harusnya, mereka lebih menguasai, kalau kades tidak tahu, tanya sama merek. Kalau mereka tak ada peningkatan kapasitas, tentu bingung juga," ujar Bamba.

Menurut Bamba, jika peran pendamping desa berjalan dengan baik, maka kesalahan dalam pengelolaan keuangan desa akan semakin kecil.***