PEKANBARU, GORIAU.COM - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan bencana tahunan yang tidak hanya merugikan negara dan masyarakat tetapi juga bagi pelaku usaha termasuk pemegang konsesi hutan tanaman industri (HTI) serta industri hilirnya. Kerugian tidak hanya dari sisi lingkungan dan kesehatan tetapi juga dari sisi ekonomi. Bagi pemegang konsesi hutan tanaman industri, diperkirakan kerugian investasi pembangunan HTI yang terbakar berkisar Rp 16 juta-Rp 20 juta/hektar, juga kehilangan potensi pendapatan dari penjualan tanaman yang terbakar, terganggunya kegiatan operasional pengelolaan hutan dan pemanenan, dan sampai dengan terganggunya pasokan bahan baku kepada industri hilirnya.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), menghimbau dan berkejasama dengan berbagai pemangku kepentingan, yang meliputi Pemerintah Daerah, BNPB, Manggala Agni, Kepolisian, TNI, masyarakat, serta sektor industri berbasis kehutanan untuk bahu membahu mengatasi bencana ini, baik dalam mencegah maupun mengendalikan kebakaran yang melanda sebagian besar pulau Sumatera dan Kalimantan.

Dukungan pencegahan serta pengendalian Karhutla dilakukan oleh berbagai pemangku kepentingan di sektor kehutanan dan lingkungan, termasuk oleh Sinar Mas bersama pilar usahanya di bidang pulp dan kertas, Asia Pulp & Paper (APP). APP - Sinar Mas memberikan dukungan berupa helikopter, alat berat untuk membuat sekat api, pompa, mengirimkan 1200 regu pemadam kebakaran Sinar Mas bersama masyarakat (dari 120 desa) yang tergabung dalam anggota Masyarakat Peduli Api (MPA) dengan sistem komunikasi terpadu, memberikan penyuluhan, dan patroli bersama Pemerintah Daerah, Kepolisian, TNI, Manggala Agni. ''Pencegahan dan penanggulangan kebakaran tidak hanya kami lakukan di areal konsesi kami, tetapi juga kami lakukan pemadaman sampai dengan radius 5 km dari titik terluar areal konsesi,'' lanjut Suhendra.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/18092015/eka2jpg-3019.jpg''Kami mendukung setiap upaya pencegahan, pengendalian, serta penanggulangan kebakaran hutan dan lahan,'' ungkap Direktur APP - Sinar Mas Suhendra Wiriadinata. ''Dalam memproduksi bubur kertas (pulp) dan kertas, kayu yang merupakan bahan utama kami harus dijaga kelestariannya, oleh karenanya penerapan pengolahan lahan tanpa bakar (zero burning policy) menjadi prioritas sejak awal berdirinya konsesi kami. Selain itu, sejak tahun 2013 kami telah menerapkan kebijakan konservasi hutan (Forest Conservation Policy) yang salah satu komitmennya adalah tidak membuka lahan hutan alam, sehingga tidak mungkin kami melakukan pembakaran hutan,'' tambah Suhendra.

Sebagai upaya mengurangi beban masyarakat di bidang kesehatan, mulai hari ini dan beberapa hari kedepan secara serentak membuka pemeriksaan dan pengobatan gratis melibatkan Dinas Kesehatan Provinsi Riau dan tim dokter, serta perawat dari Eka Hospital Pekanbaru di 3 kecamatan terdampak asap, yakni Kecamatan Pusat, Pusaka, dan Tualang Kabupaten di Riau. Selain itu, dibagikan pula masker gratis kepada masyarakat. ''Kami berharap program yang kami lakukan dapat membantu upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran serta bermanfaat untuk meringankan beban mereka yang terkena dampak dari kabut asap,'' lanjut Suhendra.

Sejauh ini, APP - Sinar Mas telah melengkapi diri dengan beragam peralatan dan infrastruktur pengendalian serta pemadaman kebakaran, antara lain helikopter (water bomb), menara api (fire tower), fire truck, portable fire fighting pump, floating pump station, kendaraan patroli yang meliputi mobil dan speed boat, termasuk melakukan kanal blocking. Selain itu, perusahaan juga menginvestasikan alat deteksi dini kebakaran melalui pemantauan jarak jauh (remote sensing) menggunakan satelit NOAA, TERRA dan Modis AQUA.

Sebelumnya, APP - Sinar Mas mendapat apresiasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada April 2014 silam, setelah berperan aktif dalam Satuan Tugas (Satgas) penanggulangan kabut asap Riau yang dibentuk oleh Presiden Republik Indonesia ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono kalaitu.Upaya tersebut dibarengi dengan menggelar aksi nyata untuk mengurangi beban masyarakat yang terkena dampak, salah satunyata dengan memberikan layanan pengobatan dan masker gratis saat bencana kebakaran terjadi di Riau pada bulan Maret 2014 lalu. ''APP - Sinar Mas selalu mendukung berbagai upaya pencegahan, pengendalian, serta penanggulangan bencana karhutla,'' tutup Suhendra. (rls)