PEKANBARU, GORIAU.COM - Dua kota di Riau, Pekanbaru dan Dumai sama-sama mengalami deflasi. Pantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Riau bersama dengan BPS Pekanbaru serta BPS Dumai di pasar tradisional dan pasar modern menunjukkan penurunan harga eceran pada beberapa komoditas di bulan November 2012 dibandingkan Oktober.

Kepala BPS Riau Mawardi Arsyad kepada wartawan di ruangan kerjanya mengatakan, untuk Pekanbaru dari data dihimpun itu terjadi deflasi dibulan November sebesar 0,05 persen. Hal sama terjadi di Kota Dumai dengan tingkat deflasi sebesar 0,10 persen.

"Kota Pekanbaru mengalami deflasi sebesar 0,05 persen disebabkan penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari sebesar 133,19 di bulan Oktober itu menjadi sebesar 133,12 pada bulan November 2012. Dengan laju inflasi kalender 2012 sebesar 2,92 persen dan inflasi year on year 3,64 persen," katanya.

Dikatakannya, terjadi deflasi di Kota Pekanbaru disebabkanya penurunan indeks pada kelompok bahan makana sebesar 1,35 persen, dan kelompok sandang sebesar 0,09 persen. Sedangkan komoditas jadi penyumbang deflasi itu antara lain cabe merah, ikan lele, ikan serai, minyak goreng, bawang putih, cabe hijau.

Sementara deflasi Kota Dumai dengan sebesar 0,10 persen disebab penurunan IHK dari 136,88 pada bulan Oktober menjadi 136,74 di bulan November 2012. Dengan laju inflasi tahun kalender 2012 sebesar 2,06 persen. Sedangkan untuk inflasi year on year di Kota Dumai adalah sebesar 3,64 persen.

Deflasi di Kota Dumai, kata Mawardi, disebabkan penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,87 persen. Juga berada dkelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,21 persen. Selanjutnya, juga terdapat dikelompok perumahan, air, listrik sebsat 0,04 persen.

Sedangkan komoditas yang menjadi penyumbang terbesar terjadinya deflasi Kota Dumai, kata Mawardi diantaranya bayam, cabe merah, sepeda motor, udang basah, ikan tongkol, ketimun, daging ayam ras, minyak goreng, kerang, kacang panjang dan ikan serai.

Untuk peringkatnya deflasi ini, Kota Pekanbaru diposisi ke 5 dan Kota Dumai diposisi ke 6 dari sebanyak 16 kota se-Sumatera yang dihitung masing-masing BPS. Deflasi tertinggi yakni Lhokseumawe sebesar 0,88 persen dan terendah Tanjung Pinang sebesar 0,39 persen.

"Kalau untuk se Indonesia yang dihitung IHK dari sebanyak 66 kabupaten/kota. Maka, saat ini Kota Pekanbaru berada diperingkat ke 38, kemudian Kota Dumai berada diperingkat ke 43," katanya menegaskan dari ke 66 kabupaten/kota yang dihitung IHK itu ternyata sebanyak 33 kabupaten/kota alami inflasi. (rdi)