PEKANBARU - Komisi III DPRD Kota Pekanbaru akan terus mengawasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen yang sudah mulai diterapkan di Kota Pekanbaru.

Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sudah mulai menambah jam belajar tatap muka bagi siswa di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dimana, jam belajar siswa menjadi 6 jam sehari dan sudah masuk sekolah mulai dari Senin sampai Sabtu.

"Sembari waktu berjalan akan dikaji, jika tidak ada efek atau gejala Covid-19 yang timbul dari PTM 100 persen bisa ditingkatkan," kata Zulkarnain, anggota Komisi III DPRD Pekanbaru, Senin (10/1/2022).

Sebelum menerapkan PTM, seluruh siswa yang ada di Kota Pekanbaru menerapkan pembelajaran melalui daring atau online. Namun Zulkarnain menilai pembelajaran melalui online ini banyak memiliki kekurangan dan juga dikeluhkan oleh para siswa, wali murid dan juga guru.

"Protkes harga mati, vaksinasi untuk pelajar juga harus terus dikejar oleh Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan," jelasnya.

Politisi PPP ini juga mengatakan Tes Antigen secara berkala sangat diperlukan oleh para guru dan siswa siswi, namun jika Tes Antigen diterapkan Pemko Pekanbaru diminta untuk tidak memberatkan siswa dan siswi.

"Tes Antigen tentu memerlukan biaya, kalau bisa Tes Antigen untuk siswa siswi ini gratis," tutupnya.

Sebelumnya Walikota Pekanbaru, Firdaus menjelaskan bahwa Kota Pekanbaru saat ini sudah memenuhi persyaratan, dimana zonasi penyebaran Covid-19 menunjukkan Kota Pekanbaru sudah nihil zona merah dan orange. Zonasi Covid-19 di tingkat kelurahan juga didominasi zona hijau atau nihil penyebaran Covid-19.

Dalam uji coba ini, Pemko Pekanbaru juga akan melakukan pengawasan terhadap protokol kesehatan. Kemudian, siswa dan guru akan dirapid tes secara acak guna mengantisipasi kemungkinan penyebaran Covid-19 dalam kebijakan tersebut.

"Kita masih waspada dan harus disiplin prokes. Sehingga pandemi Covid-19 ini, dapat segera berakhir," pungkasnya. ***