SIAK - Pejabat pelaksana tugas (Plt) Bupati Siak, Alfedri menyebutkan bahwa Siak sudah membuktikan fokusnya pemerataan ekonomi. Angka kemiskinan di Siak jauh lebih baik, dibandingkan dengan Provinsi Riau bahkan untuk skala nasional.

"Hal itu sesuai data 2017 menunjukan Siak berada di persentase 5,80 persen, Provinsi Riau 7,41 persen, sementara Nasional 10,12 persen," kata Alfedri saat membuka secara resmi Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Siak Tahun 2019.

Sementara dari perkembangan kontribusi persektor pembentuk PDRB berdasarkan lapangan usaha di tahun 2016 (ADHB) ada sektor pertambangan dan penggalian dengan menciptakan nilai tambah sebesar 36,5 persen atau setara Rp 28,81 triliun.

"Dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menciptakan nilai tambah sebesar 18,46 persen atau setara Rp. 14,57 triliun. Serta sektor industri dan pengolahan, menciptakan nilai tambah sebesar 35,38 persen atau setara Rp.27,93 triliun," ucap Alfedri.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/27022018/1jpg-7113.jpgPlt Bupati Siak, Alfedri membuka Rapat RKPD Siak tahun 2019.

Untuk capaian kinerja urusan pendidikan Kabupaten Siak, lanjut Alfedri di Ruang Rapat Raja Indera Pahlawan Kantor Bupati Siak, Kamis (22/2/2018), berhasil menekan angka buta huruf dan angka putus sekolah.

Pada 2017 lalu pemerintah telah membangun fasilitas bangunan sekolah masing-masing berupa, 1 USB Sekolah SD/MI, 33 RKB SD/MI , dan 5 RKB SMP/MTS sementara untuk tingkat SLTA diakui saat ini kewenangannya berada di tingkat Provinsi.

"Dari sektor kesehatan juga menunjukan grafik peningkatan, dimana pada tahun 2017 Kabupaten Siak mendapatkan penghargaan tingkat Nasional untuk inovasi pelayanan kesehatan. Alarm persalinan, yang mana ini dapat berguna mengurangi resiko angka kematian, pada bayi/ibu melahirkan," ujarnya.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/27022018/2jpg-7112.jpgFoto bersama usai rapat RKPD Siak 2018.

Kedepannya, Alfedri mengharapkan agar alarm persalinan bisa dibuat secara online, sehingga lebih memudahkan dan diberlakukan di seluruh puskesmas, dan yang pasti lebih banyak bayi dan ibu yang bisa diselamatkan.

Yang signifikan disini ialah sektor pariwisata, dimana tercatat di 2016 hanya ada 151.181 wisatawan berkunjung, dan telah terjadi peningkatan volume hampir 328.628 wisatawan melancong ke Siak pada tahun 2017.

Hal ini didukung pula dengan meningkatnya pertumbuhan usaha restoran dan hotel yang ada di Siak.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/27022018/3jpg-7111.jpgPlt Bupati Siak, Alfedri menyampaikan sambutan saat pembukaan Rapat RKPD Siak tahun 2019.

Siak juga masuk dalam jajaran lokasi syuting film, yang diprakarsai oleh bekraf dan UMKM. Dimana Siak merupakan satu satunya lokasi diluar pulau Jawa, yang digunakan dalam pembuatan film.

Sehingga nanti hikayat cerita masa kerajaan tempo dulu dapat diangkat, didokumentasikan kedalam sebuah film untuk diputar dan bisa mengenalkan Siak lebih luas.

Pada forum konsultasi ini dihadiri pula oleh sejumlah tokoh, pelopor pembangunan Siak, serta dibuka juga sesi diskusi tanya jawab. Sekaligus penandatangan MOU tentang kesepakatan rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah tahun 2018.***

https://www.goriau.com/assets/imgbank/27022018/4jpg-7110.jpgPenandatangan MoU tentang kesepakatan rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah tahun 2018. 

https://www.goriau.com/assets/imgbank/27022018/5jpg-7109.jpgAlfedri wakilkan Bupati Siak, Syamsuar ikuti Rakornas di Istana Negara.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/27022018/6jpg-7108.jpgPenanganan pencegahan Karhutla yang diperoleh Alfedri di Istana Negara langsung disampaikan kepada dinas terkait dan masyarakat di Siak.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/27022018/7jpg-7107.jpgWakil Bupati Siak Alfedri bersama Kapolres Siak Barliansyah hadiri acara Rakornas pencegahan Karhutla  di Istana Negara, Selasa (6/2/2018).