BAGANSIAPIAPI, GORIAU.COM - Cara berpikir lembaga eksekutif dan legislatif untuk memberdayakan masyarakat tergolong ekonomi lemah harus dimulai dari sekarang. Jika tidak, selamanya warga Rokan Hilir Riau, akan jadi pemalas dan peminta-minta. 

''Kita mengharapkan pemerintah bisa membuat terobosan dengan menciptakan ekonomi kerakyatan terhadap warga seperti kami. Karena tidak selamanya kami harus mengayuh becak yang hanya berpendapatan Rp 25 ribu sehari,'' ungkap Husin yang menjabat bendahara Ikatan Pengemudi Beca Bagansiapiapi kepada GoRiau.com, Minggu (26/10/2014).

Husin meminta pemerintah lebih intens membahas anggaran untuk pembangunan ekonomi mikro mengingat profesi mereka saat ini sudah tidak menjanjikan lagi. Melongok 14 tahun belakang, triliunan rupiah anggaran APBD sudah terserap untuk pembangunan infrastruktur, namun selama ini pembangunan ekonomi diabaikan.

''Kami tak butuh bangunan yang megah mencapai ratusan miliar. Apalah guna bagi kami jika kondisi ekonomi saat ini semakin sulit,'' sesalnya.

Dia berasumsi, jika satu tukang beca saja mendapatkan bantuan Rp 20 juta sebagai modal usaha, kalau 300 pengemudi beca baru menghabiskan anggaran Rp 6 miliar. Namun kita juga melihat banyak bangunan yang anggarannya mencapai miliaran rupiah, tapi tidak berfungsi serta cendrung pemborosan.

Untuk itu, Husin meminta kepada pemerintah agar lebih memperhatikan mereka terutama untuk pembangunan ekonomi agar mereka kelak bisa berdikari dan mandiri dalam menghidupi kebutuhan keluarga mereka. (amr)