TEMBILAHAN- Dibandingkan tahun 2014, terjadi penurunan angka melek huruf penduduk Inhil sebesar 0,45 persen. Hal ini menunjukkan 98,75 persen penduduk Inhil usia 15 tahun keatas mempunyai kemampuan membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya.

Sedangkan 1,25 persen tidak mempunyai kemampuan membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya.

''Tingkat melek huruf penduduk di Kabupaten Inhil termasuk tinggi yang menunjukkan sistem pendidikan telah efektif memberantas buta huruf,'' ujar Bupati Inhil, HM Wardan saat menjelaskan urusan pendidikan selama tahun 2016 dihadapan anggota DPRD Inhil belum lama ini.

Untuk melihat peluang terbesar dalam mengakses pendidikan secara umum, dilajutkannya bahwa Angka Partisipasi Sekolah (APS), jenjang pendidikan SD (7-12 tahun) memiliki peluang partisipasi sangat tinggi (98,99%), diikuti SMP (13-15 tahun) sebesar (90,56%) dan SMA (16-18 tahun) sebesar (64,96%). Sedangkan untuk melihat banyak penduduk usia sekolah yang bersekolah sesuai jenjang pendidikannya Angka Partisipasi Murni (APM) yaitu 44,32% anak usia 16-18 tahun yang bersekolah tepat waktu, diikuti SMP (13-15 tahun) sebesar 79,12% dan SD (7-12 tahun) sebesar 96,87%.

Ia menambahkan, rata-rata lama sekolah penduduk Inhil saat ini adalah 6,82 tahun atau setara dengan kelas 1 SMP. Rata-rata lama sekolah menunjukkan rata-rata lamanya penduduk usia 25 tahun keatas dalam menjalani pendidikan formal. Sedangkan lamanya sekolah yang diharapkan akan dirasakan oleh penduduk Inhil adalah 11,38 tahun atau setara dengan kelas 3 SMA.

''Tidak hanya memberantas buta huruf, kita juga terus berupaya meningkatkan kesejahteraan guru, salah satunya, telah dilaksanakannya peningkatan kualifikasi S1 untuk guru SD, SMP dan SMA sebanyak 323 orang,'' tukas HM Wardan. (adv)