PEKANBARU, GORIAU.COM - Razia besar-besaran untuk memerangi geng motor brutal di Pekanbaru disambut masyarakat dengan tidak keluar rumah. Hampir semua jalan mulai pukul 00.00 Wib sepi, Bahkan area purna MTQ yang biasanya ramai akhirnya sepi bahkan hingga pukul 3.00 dinihari, suasana masih sangat lengang.

Hampir semua jalan protokol sepi, masyarakat lebih memilih beraktifitas di dalam rumah atau sebelum jam 23.00 Wib dimana razia besar-besaran dilakukan sekaligus penandatanganan ikrar masyarakat bersama polisi memberantas geng motor.

Bukan hanya kendaraan roda dua yang enggan keluar rumah, pemilik kendaraan roda empat juga hanya beberapa unit saja yang nampak melintasi jalan Sudirman.

Sementara itu, sebelumnya sekitar pukul 23.00 Wib, 23 klub motor melaksanakan ikrarkan anti kekerasan bersama Polresta Pekanbaru di Jalan Gajahmada, Pekanbaru.

Hadir pada acara ini Kapolresta Pekanbaru Kombes Adang Ginanjar dan 23 klub motor se-Pekanbaru. Semua klub motor bersama Satuan Lalu Lintas Polresta Pekanbaru menandatangani ikrar anti kekerasan jalanan untuk menegaskan dukungan klub motor untuk menolak segala aksi kekerasan yang dilakukan geng motor yang belakangan meresahkan masyarakat Pekanbaru.

Setelah dibacakan, ikrar ini juga ditandatangani Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar didampingi Kasat Lantas, Kompol M Mustofa bersama 23 komunitas dan klub motor yang ada di Kota Pekanbaru.

23 komunitas ini adalah: ASCCOP, BRONCOM, KOMANDO, HTML, PETIC, RBC, PRC, WOLFRIDER, PUREC, RCC, HVC, TRIPLE-C, KUASPRA, LBC, EBC, KMC, YUCI, CERUTU, CHC, 180 COMMUNITY, STASCO, VOC dan IKC.

Adang mengatakan, ikrar ini dibuat untuk menunjukkan kesungguhan kepolisian dan komunitas otomotif untuk menolak geng motor dan segala aksi brutal yang dilakukannya. Klub-klub motor juga diharap dapat jadi pelopor keselamatan jalan raya.

''Mereka harus jadi contoh bagi masyarakat bagaimana berkendara yang baik,'' lanjutnya. (dri)