PEKANBARU - Anggota Komisi V DPRD Riau, Marwan Yohanis mengakui saat ini banyak masyarakat yang dilema dengan kondisi pendidikan anak-anak, dimana sudah hampir 1 tahun lebih anaknya tidak bersekolah secara wajar.

Hal tersebut dia sampaikan menanggapi kebijakan Gubernur Riau, Syamsuar yang melarang aktivitas sekolah tatap muka, di lain sisi banyak orang tua yang ngotot tetap ingin anaknya bersekolah.

"Pak gubernur mungkin melihat dari sisi keselamatan anak-anak dari covid-19, tapi orang tua tentu sangat khawatir tumbuh kembang anaknya, sekolah tatap muka saja tidak maksimal, apalagi belajar di rumah," kata Marwan, Rabu (30/6/2021).

Sebagai orang tua, Marwan sudah mendatangkan guru les untuk kebutuhan belajar anak-anaknya, namun dia tetap kewalahan melihat anaknya yang kurang berinteraksi dengan teman-teman sebaya. Apalagi, bagi orang tua yang tak sanggup mendatangkan guru les.

"Satu sisi kita mau menjaga kesehatan, tapi disisi lain kita khawatir generasi di usia pendidikan sekarang, mungkin akan mengalami penurunan kemampuan. Anak-anak kelas 1 mungkin sudah lupa dengan temannya, Memang dilema, orang tua dan anak sudah jenuh. Saya sebagai orang tua juga susah jadinya," terangnya.

Marwan berharap, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan Satuan Tugas (Satgas) harus duduk secara bersama dan buat kebijakan yang betul-betul aman agar anak-anak bisa kembali bersekolah tatap muka, meskipun ada batasan-batasan.

Selama ini, menurut Marwan, pemerintah tidak konsisten dalam menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes), ada indikasi tebang pilih, bahkan ada yang melakukan hal sama, namun penindakannya kadang berbeda.

"Pemerintah harus ambil sikap, kalau dilarang, ya dilarang, jangan setengah-setengah. Kalau boleh tapi ada batasan, ya disiplinkan betul. Sulit bagi pemerintah menurut saya. Kenapa sulit? Karena atasan tidak mencontohkan hal begitu ke masyarakat," tutupnya.

Sebelumnya, Gubernur Riau Syamsuar menegaskan bahwa saat ini untuk tidak dulu membuka sekolah belajar tatap muka. 

Ia bahkan sudah meneken surat yang diberikan kepada bupati/wali kota se Provinsi Riau. Perihal pelarangan sekolah untuk tidak belajar tatap muka. 

"Saya juga sudah sampaikan dan siapkan surat kepada seluruh bupati/wali kota agar tidak ada yang membuka sekolah tatap muka dulu," kata Syamsuar. ***