PEKANBARU - Anak lelaki bernama Habibullah (16), di Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru Riau, sempat menganggur selama satu tahun dan tidak bisa melanjutkan jenjang pendidikan, karena ijazahnya ditahan oleh pihak sekolah. Sebab dirinya belum menyelesaikan uang SPP dari kelas 2 SMP sampai lulus karena keterbatasan ekonomi.

Namun, setelah kabar Habibullah terdengar oleh Kapolsek Tampan, Hotmartua Ambarita, yang disampaikan oleh Bhabinkamtibmasnya, Bribka Diko. Kalau ada seorang anak bernama Habibullah, yang tidak bisa melanjutkan jenjang pendidikan karena ijazahnya ditahan pihak sekolah sebab dirinya belum membayar SPP. Selain itu keluarganya juga tidak mampu atau tidak memiliki anggaran untuk menyekolahkan Habib.

Atas informasi itu, Ambarita kemudian mencari rekanannya yang mau membantu Habib. Dan berketetapan ada seorang kepala sekolah di SMK Telkom Pekanbaru yang mau membantu. Sehingga terjadi koordinasi antara Kapolsek Tampan dan Kepala Sekolah SMK Telkom untuk menyekolahkan Habib di SMK tersebut.

Pada hari Selasa (23/6/2020), Kapolsek Tampan bersama tim-nya datang ke rumah Habib yang berada di Jalan Naga sakti, Kelurahan Bina Widya, Kecamatan Tampan. Dengan maksud mengajak Habib menebus seluruh biaya SPP yang masih belum dibayarkan di SMP dimana ijazahnya ditahan.

Pantauan GoRiau dilapangan, tampak Habib bersama ayahnya tinggal di satu rumah papan, yang didirikan di atas tanah orang lain atau menumpang. Disana Kapolsek dan tim-nya disambut dan sempat dibawa masuk ke dalam rumah papan berukuran kurang lebih 3×4 meter. Di ruangan itu tampak ada tempat tidur, sekaligus peralatan dapur keluarga Habib di ruangan yang cukup sempit.

Ayah Habib yang bernama Annahdisyam (64), menceritakan kalau dirinya hanyalah seorang petani kecil, dan memiliki 8 orang anak. Dimana Habib adalah anak ke 7 dari keluarga itu. 6 kakak dan abangnya telah berkeluarga, tinggal Habib, Ayahnya, dan adiknya yang tunggal bersama. Sementara ibunya telah meninggal dunia.

Sejak lulus pada tahun 2019 lalu, Habib hanya membantu ayahnya untuk bercocok tanam. Karena, saat Habib ingin melanjutkan jenjang pendidikan ke tingkat SMA sederajat, ijazahnya ditahan pihak sekolah dan ayahnya juga tidak mampu membayar biaya sekolah Habib.

Usai melakukan perbincangan, kemudian Kapolsek mengajak Habib dan ayahnya langsung ke sekolah yang tidak jauh dari rumah Habib, dan menemui pihak sekolah yang menahan ijazah SMP Habib.

Sesampainya di sekolah, Tim Polsek Tampan langsung disambut Kepala Sekolah SMP Badrul Islam yang bernama Abdul Harun Nasution. Disana Abdul juga menjelaskan mengapa ijazah Habib ditahan.

"Sebetulnya kami tidak menahan ijazah, kalau ada keperluan anak-anak untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya kita kasih, seperti minta legalisir untuk keperluan sekolah lanjutan, insyaah kita siapkan. Tunggakan SPP Habib hingga 2 Juta 400 Ribu. Karena dari kelas 2 SMP sampai 3 SMP itu belum bayar sama sekali. Karena masih ada tunggakan disekolah, makanya ijazah Habib tidak bisa dikeluarkan untuk sementara," terang Abdul saat ditanya Kapolsek sebab ijazah Habib ditahan.

Tidak ingin berlama-lama, Kapolsek yang biasa disapa Ambarita ini langsung menyelesaikan biaya atau tunggakan SPP yang membuat ijazah Habib ditahan. Setelah tunggakan SPP Habib ditahan, ijazah langsung diterima Habib.

GoRiau Kapolsek berbincang dengan ora
Kapolsek berbincang dengan orang tua Habib di kediaman Habib. (foto rizki ganda sitinjak)

Tidak sampai disitu, selanjutnya Ambarita langsung membawa Habib ke SMK Telkom Pekanbaru yang berada di Jalan Melati untuk pendaftaran sekolah. Di SMK Telkom Habib langsung dipertemukan dengan Kepala Sekolah SMK Telkom Muhammad Faisal, dan Habib sempat diberikan nasehat oleh Faisal.

"Habib kamu saat ini sudah diterima sekolah disini, atas rekomendasi Bapak Kapolsek. Jadi kamu otomatis jadi anak angkatnya dan kamu harus bertanggungjawab atas apa yang telah diberikan kepada kamu ya. Jadi ini memang komitmen saya dengan Pak Kapolsek, jangan ada anak yang putus sekolah khususnya di wilayah Tampan ini," ujar Faisal kepada Habib.

Kemudian Faisal menjelaskan, sebelum Habib didaftarkan ke SMK Telkom, Kapolsek Tampan sudah terlebih dahulu berkordinasi dengan dirinya. Dan Faisal pun berkomitmen untuk membantu Habib, mulai dari menggratiskan yang pendaftaran, hingga menanggulangi biaya yang diperlukan Habib selama sekolah di SMK Telkom.

"Ya kita beberapa hari lalu berkomitmen dengan Polsek Tampan, bagaimana angka pengangguran akibat Covid-19 ini, yang berakibat terhadap anaknya menjadi putus sekolah. Disitu kita sepakat agar dunia pendidikan ikut serta untuk mengurangi pengangguran dan ikut berperan serta mencerdaskan anak bangsa. Dan Alhamdulillah hari ini itu terlaksana. Ini Habib kita gratiskan biaya pendaftaran dan biaya pendidikan selama tiga tahun berapa mampunya aja orang tua. Bila perlu kita diskon hingga 100 persen. Dia harus tamat. Bila perlu sampai kuliah nanti," ungkap Faisal.

Lalu Faisal menyampaikan, masih memberikan 5 kuota kepada Kapolsek apabila masih ada anak yang perlu dibantu. Pihaknya akan menerima rekomendasi dari Kapolsek untuk lima anak putus sekolah untuk disekolahkan di SMK Telkom dan mendapat bantuan biaya sekolah.

Usai pendaftaran, Habib saat diwawancarai mengaku sangat tidak menyangka, kalau dirinya bisa kembali bersekolah. Dan kembali mengejar cita-cita nya yang ingin menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Saya senang sekali, bersyukur untuk semuanya. Terimakasih banyak kepada Bapak Kapolsek udah buat saya sekolah lagi, insyaallah saya akan bersemangat. Selama satu tahun belakangan ini saya hanya bantu bapak diladang. Saya bercita-cita mau jadi tentara," ungkap Habib dengan mata berkaca-kaca.

Terakhir Kapolsek Tampan, Kompol Hotmartua Ambarita, saat diwawancarai mengatakan. Bantuan kepada Habib adalah bentuk kepedulian Polsek Tampan, dan bagaimana agar keberadaan Polri di tengah-tengah masyarakat dapat memberikan dampak langsung kepada sesama yang membutuhkan bantuan.

"Ya Habib ini terputus sekolah karena biaya. Dia udah tamat SMP tahun lalu namun tidak bisa menebusnya. Makanya tadi kita bantu untuk melunasi nya, kemudian kita tawarkan untuk melanjutkan pendidikan yang bersangkutan mau, dan langsung kita daftarkan di SMK Telkom sudah diterima. Kiranya kita semua berharap Habib sebagai penerus bangsa dapat mengikuti pendidikan dengan baik, dan menjadi terang, menjadi penerus kita untuk membangun bangsa ini," tutur Ambarita, didampingi Kanitreskrimnya, Iptu Budi Winarko, Selasa siang. ***