PEKANBARU - Iwan Sarjono Siahaan (31) warga Desa Kusuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan kaget saat mau ditangkap anggota Polsek Pekanbaru Kota, Selasa (31/12). Pasalnya, dia tidak pernah diperiksa namun tiba-tiba datang lima personel polisi ke gereja tempatnya beribadah.

"Tadi saya selaku pendeta bersama ratusan jemaat mau beribadah di gereja, tiba-tiba sekitar jam 18.30 WIB, datang anggota Polsek Pekanbaru Kota mau menangkap saya. Mereka pakai baju preman, menunjukkan surat perintah penangkapan, tapi tidak mau menunjukkan identitasnya," ujar Iwan kepada merdeka.com sebagaimana dikutip GoRiau.com.

Melihat Iwan mau ditangkap, para jemaat meminta waktu kepada polisi agar mereka bisa melanjutkan ibadah. Namun, kata Iwan, sejumlah anggota polisi ngotot mau menangkap.

"Mereka memaksa mau membawa saya atas laporan bapak saya Manaek Siahaan, saya tidak tahu apa kasusnya karena tidak pernah dipanggil sebagai terlapor. Tapi polisinya bilang, katanya saya dituduh memalsukan tandatangan dokumen, entah dokumen yang mana," jelas Iwan.

"Padahal Pak Manaek itu sedang dalam proses laporan, karena dia saya laporkan ke Polda Riau atas kasus penganiayaan terhadap saya di gereja ini juga," tambah Iwan.

Iwan menyebut, karena jemaat ramai, para angota polisi yang dipimpin Kanit Reskrim Iptu Bahari itu pergi meninggalkan gereja. Iwan dan para jemaat pun membatalkan ibadah mereka lantaran takut.

"Kami menghentikan ibadah kami, dan pulang ke rumah masing-masing. Saya sudah lapor melalui handphone ke Polda juga, besok kami mau melapor ke Propam," ucap Iwan.

Sementara itu, Kapolsek Pekanbaru Kota AKP Sunarti saat dihubungi merdeka.com membenarkan upaya penangkapan yang dilakukan polisi. Namun dia enggan menjelaskan kasus yang menimpa Iwan.

"Iya itu masalah keluarga. Nanti lah ya (jenis tindak pidananya)," kata Sunarti.

Sunarti juga belum mau menjelaskan bagaimana prosedur penangkapan yang sebenarnya. Sebab, Iwan sebagai terlapor tidak pernah diperiksa namun tiba-tiba mau ditangkap.

"Nantilah ya," elak Sunarti.

Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Agung Setia Imam Effendi saat dihubungi merdeka.com membenarkan ada penangkapan itu.

"Itu masalah keluarga, kita tangani dengan baik. Silakan dikonfirmasi kepada bapaknya yang melaporkan," kata Agung. ***