PEKANBARU - Dewan Kesenian Kota Pekanbaru (DKPP) akan menggelar Showcase of Sungai Sail, Sabtu (26/6/2021) besok. Agenda ini digelar untuk mewujudkan misi mempersatukan seniman dalam berperan membangun kota Pekanbaru yang indah, asri dan nyaman melalui berkesenian.

Para seniman dari berbagai kelompok seni di Kota Pekanbaru, akan turut berpartisipasi dalam kegiatan yang juga bermaksud merayakan HUT Ke-237 Kota Pekanbaru tersebut.

"Giat ini kita laksanakan karena melihat kondisi sungai yang ada di kota Pekanbaru sebagai tempat pembuangan akhir sampah. Air tercemar, keseimbangan alam terganggu, dan juga lingkungan pun kumuh. Untuk awal kita fokuskan pemulihan sungai Sail yang kita pusatkan di pelataran sungai Sail (Tangkerang Utara), acara akan diisi dengan hiburan dan diskusi,” ujar Ketua DKKP Kota Pekanbaru Fedli Aziz, Jum'at (25/6/2021).

Ia menjelaskan, warga cukup antusias menyambut festival di Sungai Sail, terutama warga Kampung Gobah. Beberapa warga yang ditemui mengharapkan giat ini mampu mengubah tata kelola sungai yang saat ini sudah banyak tercemar.

"Khusus sungai Sail kalau bisa dilakukan normalisasi atau naturalisasi agar keberadaannya tidak lagi menjadi tempat pembuangan sampah," ucap Beni, seorang warga.

Selain itu, dia juga meminta kepada pemerintah kota Pekanbaru untuk mengekalkan nama sungai ini. Karena menurutnya, munculnya nama Sungai Batak akhir-akhir ini sangat mengganggu dan meresahkan warga yang tinggal di bantaran anak sungai Sail, kampung Gobah.

Populernya nama sungai Batak ini menjadi perdebatan hangat di grup WhatsApp Kampung Gobah. Bahkan Kepala Dinas Kebudayaan Riau, Raja Yoserizal Zen pun angkat bicara.

"Segera dilakukan bu ekspedisi kebudayaan Sungai Sail," tulisnya.

Lanjutnya, dalam buku sejarah yang ia baca di perpustakaan nasional, Sungai Sail memiliki peran yang cukup sentral, yakni menghubungkan Pekanbaru dan Kampar. "Supaya sejarah tak putus, marilah kita ulang penyebutan Sungai Sail sebagai kebiasaan dan kelaziman," jelasnya. ***