Innalillahiwainnalillahiraji’un.., Jumat (14/6/2013), pukul 05.30 WIB pagi, Bengkalis dirudung duka. Salah seorang putra terbaik yang dimiliki Negeri Junjungan, H Asmaran Hasan bin H Hasan Ali telah dipanggil Allah SWT untuk selamanya. Asmaran meningggal di RSUD Bengkalis dan jenazahnya dimakamkan di pemakaman keluarga di depan Masjid Kuning Desa Senggoro.

Kabar duka tersebut mengejutkan warga Bengkalis, kendati sebagian besar masyarakat terutama kalangan PNS sudah lama mengetahui kalau kondisi mantan Kepala Kantor Satpol PP Provinsi Riau tersebut selama ini kurang sehat dan sering keluar masuk rumah sakit.

Bupati Bengkalis, H Herliyan Saleh yang juga merupakan sahabat dekat almarhum, juga merasa sangat kehilangan sekali.

"Saya mengenal sosok beliau selama ini merupakan seorang pekerja keras. Tidak hanya sewaktu kami sama-sama masih mengabdi di provinsi, setelah menjadi Sekda pun beliau juga sering pulang hingga larut malam dari kantor meski kondisinya tidak begitu sehat," ujar Bupati ketika melepas jenazah almarhum.

Sejumlah wartawan yang biasa mangkal di Kantor Bupati juga telah membuktikan sendiri bahwa almarhum seorang pekerja keras dan bisa diterima oleh semua kalangan karena keluwesannya dalam bergaul.

"Suatu hari saya pernah melihat jam 2 pagi Pak Sekda masih bekerja di kantor. Sungguh luar biasa, padahal kalau dia mau bisa menyuruh stafnya mengantar berkas yang harus diteken di rumah,” ujar Afdal Aulia, wartawan Beritaterkini yang bertugas di Bengkalis.

Ditambahkan Afdal, almarhum orangnya tidak protokoler. Siapa saja gampang sekali bertemu dengannya, baik saat di kantor maupun di rumah.

Sempat Membaik

Seperti diceritakan, Ifan Adiputra ajudan almarhum, pada Rabu pagi, almarhum sempat dirujuk ke RS Awal Bros. Setelah kondisi membaik, pada sore harinya kembali ke Bengkalis. Selama di Bengkalis, almarhum hanya istirahat di rumah dinasnya di jalan Pramuka Bengkalis.

Selesai salat Maghrib pada malam Kamis (13/6), kondisi almarhum semakin drop, Ifan sempat mengambil oksigen di RSUD Bengalis. Karena tidak ada perubahan, selesai shalat Isya, almarhum dirujuk ke RSUD Bengkalis dan masuk ke ruang UGD. Dua orang dokter RSUD termasuk anak kandung almarhum, dr Lala berusaha maksimal memberikan perawatan kepada almarhum.

“Tapi Allah berkehendak lain, usaha yang dilakukan tim medis dan keluarga sudah maksimal, tepat pukul 05.30 WIB, bapak meninggal,” ujar Ifan terbata.

Bagi Ifan, selama dua tahun mendampingi Sekda, baginya sosok sekda tidak semata sebagai pimpinan atau atasan, tapi sudah seperti ayahnya sendiri. Karena almarhum kata Ifan, tidak pernah membeda-bedakan anak buah.

“Tidak hanya kepala dinas atau kabag yang dilayani, pegawai honor pun yang mengadap pasti diterima,” cerita Ifan.Pantauan di rumah duka di jalan Pramuka, Jumat (14/6), sejumlah pejabat dan ratusan pegawai Bengkalis takziah ke rumah duka. Terlihat juga Bupati Bengkalis, Wabup, Ketua DPRD, Ketua PN, Wakapolres, Sekda Siak, H Amzar, Kepala Bappeda Siak, H Yan Pranajaya serta haidai taulan lainnya.

Usai dimandikan dan kafani, jenazah lalu dishalatkan. Bertindak sebagai imam adik kandung almarhum, H Amir Faisal Kadis Perdagangan dan Industri Bengkalis.

Selanjutnya dilakukan prosesi penyerahan jenazah dari pihak keluarga kepada Pemkab Bengkalis, untuk dilakukan pemberangkatan serta pemakaman jenazah secara sipil. Almarhum dimakamkan di pemakama keluarga di depan masjid Kuning senggoro setelah shalat Jumat.

Disampaikan Sekretaris BKD, Nor Alamsyah saat membacakan riwayat singkat H Asmaran Hasan, bahwa almarhum dilahirkan di Bengkalis, 20 Juli 1955. Almarhum meninggalkan satu orang istri, Hj Teti Anelda dan lima orang anak.

Semasa hidupnya, almarhum menjabat sejumlah jabatan penting di pemerintahan. Pernah menjabat Camat Merbau tahun 1991, Camat Dumai Barat 1993, Kadis DLLAJ 1995, DLLAJ Provinsi Riau 1999, Kasatpol PP Riau 2001, sekretaris dinas Transmigrasi Prov Riau 2006, Kabiro Kesra Pemprov Riau 2008 dan terakhir sekda Bengkalis 2011 sampai sekarang. (***/jfk)