TELUKKUANTAN - Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kuantan Singingi (Kuansing), Riau versi Djan Faridz, Yandi Edius baru saja memasuki wilayah Kuansing. Tiba-tiba selulernya berdering dan ia segera menganggakat.

"Innalillahi, Subhanallah, Lailahaillallah," ucap Yandi mendengar kabar yang sampai tersebut. Ternyata, yang menelpon tersebut adalah adiknya, Doni Ashari yang juga Kepala Desa Pengalihan Kecamatan Kuantan Hilir Seberang.

"Saya baru sampai di Tanjung Pauh bersama iring-iringan mobil Pak Mursini-Halim. Kami baru saja mengikuti sidang MK dan kembali ke Kuansing," ujar Yandi, Selasa (23/2/2016) siang.

Mendengar kabar itu, Yandi minta izin kepada Mursini dan Halim untuk langsung pulang ke Pengalihan. Sementara, Mursini - Halim mengikuti sidang pleno KPU Kuansing dengan agenda penetapan bupati dan wakil bupati terpilih.

Sesampai di Pengalihan, Yandi sudah disambut warga sekitar. Begitu juga dengan sanak keluarganya. Dengan tergesa-gesa, ia keluar dari mobil dan berjalan menuju lokasi rumah.

"Ini rumah tempat saya lahir dan dibesarkan oleh orangtua," ujar Yandi. Ia memandang puing-puing rumah yang sudah menjadi arang. Seolah, ia ingin mengumpulkan sejuta kenangan di rumah ini.

"Rumah ini dibangun sekitar tahun 1950-an, kan bisa dilihat dari bentuk dan bahan bangunan," ucapnya kepada GoRiau.com yang berada di lokasi.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, rumah orangtua Yandi Edius terbakar sekitar pukul 09.30 Wib. Menurut Doni, penyebabnya tegangan arus pendek. Rumah dalam keadaan kosong karena Neni (adik Yandi) pergi menjemput anak ke sekolah. Sementara suaminya pergi memotong karet.

"Tidak ada satu pun yang bisa diselamatkan, baik itu pakaian atau surat-surat berharga lainnya," ujar Doni.

Menurut Doni, Pemerintahan Kecamatan Kuantan Hilir Seberang sudah melihat secara langsung bersama Kapolsek.

"Tadi, mereka menaksir kerugian mencapai Rp80 juta," pungkas Doni.***