SELATPANJANG – Meski sempat absen di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Tahun 2020 setelah gagal di Pilkada 2015 lalu, ternyata tidak menyurutkan semangat seorang Tengku Mustafa untuk kembali maju mengikuti kontestasi politik di tahun 2024 ini.

Keseriusan untuk ikut bertarung dalam kontestasi demokrasi lima tahunan ini dibuktikan dengan pendaftaran ke sejumlah partai politik diantaranya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan juga Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Kedatangan Tengku Mustafa bersama timnya di Kantor DPC PPP Kepulauan Meranti, Jalan Kartini, Selatpanjang, pada Rabu (8/5/2024) siang disambut oleh Ketua Panitia Penjaringan Bacakada 2024-2029, Erwanto, ST, didampingi Sekretaris Nolly Sugiharto, S.Psi dan anggota Wan Suhendra.

Tengku Mustafa membeberkan alasannya tidak ikut maju di Pilkada 2020 setelah sempat gagal di kontestasi Pilkada 2015 lalu, saat itu pasangan Irwan Nasir dan Said Hasyim memperoleh 50.619 suara. Sementara pasangan Tengku Mustafa - Amyurlis alias Ucok memperoleh 39.674 suara.

"Yang jelas saya mau mencalonkan diri dengan tujuan untuk menang dan bagaimana membangun kampung kita yakni Kepulauan Meranti ini, dan saat itu beberapa kandidat juga banyak yang maju dan salah satunya yang mencalonkan diri itu adalah keluarga saya sendiri yakni Said Hasyim. Namun setelah berembuk keluarga salah satunya harus undur, jadi saya yang mundur," bebernya.

Kemudian, lanjut Tengku Mustafa, di tahun 2024 ini ia kembali berembuk keluarga untuk menentukan siapa dari salah satu keluarga yang akan maju di kontestasi politik tahun ini.

"Jadi, tahun 2024 ini komunikasi lagi dengan keluarga, dan dari keluarga cuma saya sendiri yang maju karena hingga saat ini masih prihatin dengan kampung halaman sendiri," ujarnya.

Dijelaskan Tengku Mustafa, bahwa tidak sedikit masyarakat di kabupaten termuda di Riau yang ekonomi menengah ke bawah terutama yang berada di pelosok desa mencari rezeki hingga ke negeri seberang Malaysia.

"Sempat meneteskan air mata saya saat melihat orang seberang dengan kondisi ekonomi yang lemah. Dan tentu ini menjadi beban moral bagi saya sebagai putra daerah yang pernah menjadi orang teknik perencanaan kota, yang sekian lama di Dinas PU (Pekerjaan Umum) memegang perencanaan kota Batam, yang mana ilmu itu jika tidak diterapkan di kampung sendiri tentu sayang. Sedih saya melihat kampung saya sendiri, sehingga saya bertekad akan mengabdi untuk kampung saya sendiri hingga akhir hidup saya," ungkapnya.

Menurut Tengku Mustafa jika diberikan kepercayaan untuk memimpin Kepulauan Meranti, hal yang jadi prioritas untuk dibenahi pertama sekali yakni ekonomi, kemudian akan merencana ulang penataan kota untuk membenahi persoalan banjir, kemudian meningkatkan status jalan.

"Jalan-jalan ditingkat menjadi jalan nasional supaya APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) bisa masuk ke kabupaten kita Kepulauan Meranti. Kemudian juga menggenjot pertanian, ekonomi dan perdagangan," ungkapnya lagi.

Kemudian untuk sosok seorang pendamping atau yang wakil nantinya, adapun kriteria menurut Tengku Mustafa yakni mempunyai niat yang bagus dan punya komitmen untuk membangun Kepulauan Meranti, juga punya visi dan misi yang sejalan dengannya.

"Yang jelas sejalan jangan sampai berlawan pula nanti tidak nyambung. Kemudian baru pembagian tugas yang jelas, karena saya tidak mau wakil saya jadi ban serap. Saya juga tidak mau berjalan sendiri sehingga harus ada pembagian tugas yang jelas sehingga tujuan kita untuk membangun Kepulauan Meranti bisa terwujud," pungkasnya. ***