GAZA -- Serangan Brutal Israel ke Jalur Gaza pada hari kedelapan, Senin (17/5/2021) pagi, menyebabkan 42 warga Palestina terbunuh.

Total jumlah warga Palestina yang terbunuh selama delapan hari gempuran Israel ke Gaza sudah mencapai 212 orang, 61 di antaranya merupakan anak-anak.

Dikutip dari detik.com yang melansir Aljazeera, Selasa (18/5/2021), serangan militer semakin masif. Hal itu terjadi pasca Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan serangan terhadap Palestina belum berakhir.

Dalam serangan pada Senin waktu setempat, sejumlah ledakan terjadi di Kota Gaza dari utara ke selatan. Serangan itu berlangsung lama.

Selain membunuh 42 warga Palestina, serangan Israel pada Senin pagi menyebabkan seorang warga Palestina terluka.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Dalam pembicaraan itu, Joe Biden mendukung Israel untuk melakukan gencatan senjata atas serangan terhadap Palestina.

Isi pembicaraan itu disampaikan oleh Gedung Putih. Pembicaraan itu dilakukan pada Senin waktu setempat melalui sambungan telepon.

''Presiden menyatakan dukungannya untuk gencatan senjata dan membahas keterlibatan AS dengan Mesir dan mitra lainnya untuk mencapai tujuan itu,'' kata Gedung Putih dilansir AFP, Selasa (18/5/2021).

Meski demikian, Joe Biden hingga kini menolak bergabung dengan pemimpin dunia lainnya mengecam Israel atas serangan terhadap Palestina. Dalam pernyataan itu, Gedung Putih kembali menegaskan Joe Biden tetap mendukung apa yang dilakukan Israel merupakan upaya mempertahankan diri.

''Dukungan kuatnya terhadap hak Israel untuk mempertahankan diri dari serangan roket tanpa pandang bulu,'' ucapnya.

''Mendorong Israel untuk melakukan segala upaya untuk memastikan perlindungan warga sipil yang tidak bersalah,'' kata pernyataan itu.***